oleh

​Petani Green Belt Dilombakan 

kotatuban.com – Tak hanya sekedar memanfaatkan lokasi pasca tambang untuk lahan pertanian, PT Semen Indonesia juga menilai kinerja dan prestasi petani Green Belt. Petani yang mengolah lahan bekas tambang tanah liat bahan baku semen berasal dari desa-desa di sekitar tambang. 

“Jumlah petani Green Belt saat ini sebanyak 327 orang yang tergabung dalam 20 kelompok,” ujar Kepala Departemen Produksi dan Bahan Baku PT Semen Indonesia, Musiran dalam acara puncak penilaian lomba petani Green Belt di auditorium kantor PT Semen Indonesia di Kerek.

Dikatakan, perusahan tidak hanya mengeksploitasi bahan baku tanah liat saja. Namun, juga memikirkan kelestarian dan kelangsungan lingkungan hidupnya. Karena itu, setelah ditambang dilakukan reklamasi, reboisasi dan upaya lain untuk menjaga alam tetap lestasi. 

Hasilnya cukup memuaskan. Di lahan bekas tambang yang dikelola petani Green Belt itu berhasil dibudidayakan tanaman sukun, mangga, nangka, cabai dan lain sebagainya. 

Sementara itu Ketua lomba petani Green Belt, Agrifa Tarigan   mengatakan, seluruh kegiatan dan aktifitas petani dalam mengelola lahannya dinilai. Sebelumnya, pada September lalu sudah dilakukan sosialisasi bahwa bakal ada penilaian. Penilaian di lapangan dilakukan pada 5 Oktober lalu. 

Untuk penilaian, lanjutnya, ada dua kategori,  yakni, petani Green Belt pemangku dan pelopor. Kategori pemangku,  juara pertama diraih Kelompok Maju Makmur Desa Karanglo Kecamatan Kerek. Juara kedua, Kelompok Mugi Rahayu Desa Sembungrejo,  Kecamatan Merakurak dan juara ketiga,  Kelompok Sumber Makmur Desa Pongpongan,  Kecamatan Merakurak.

Sementara kategori pelopor juara pertama,  diraih Rudianto warga Desa Sugihan Kecamatan Merakurak, juara kedua,  Trisnoto warga Desa Sembungrejo Kecamatan Merakurak dan juara ketiga,  Kawan,  warga Desa Pongpongan Kecamatan Merakurak. (yit)