oleh

​Puluhan Wanita Berkubang di Lumpur Berburu Udang Vaname 

kotatuban.com – Sejumlah wanita nampak berkubang di dalam lumpur pekat lahan tambak yang sudah dikeringkan, untuk mencari udang. Sejatinya para wanita ini bukanlah pekerja tambak yang tengah memanen udang Vaname milik pengusaha udang di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Tuban. Tetapi mereka adalah warga sekitar yang tengah berburu udang sisa panen yang baru saja dilakukan oleh pemilik tambak.

Khotijah (55) seorang ibu yang mengaku warga Socorejo mengatakan,  sudah biasa berburu udang setelah dipanen pemiliknya. Tidak hanya udang kadang juga ikan yang memang selalu tersisa setiap usai proses panen.

“Ini udang sisa mas, tambaknya sudah dipanen,” kata Khotijah, Jumat (18/11).

Sambil membawa jaring serok, ibu-ibu ini tidak segan berkubang dilumpur, sesekali mereka juga harus membutru udang karena masih melompat saat akan ditangkap. Dari kegiatan mengais sisa panen itu, biasanya para ibu ini mendapatkan setengah hingga satu kilogram udang.

“Kalau sisanya banyak bisa sampai satu kilo, ini yang nyari banyak jadi cuman dapat sedikit,’ terang Khotijah.

Biasanya udang yang mereka dapatkan ini untuk masak sendiri, itung-itung mendapatkan asupan protein tanpa harus membeli. 

“Ya dimasak Mas, digoreng atau di buat peyek udang,” sambungnya, sambil memasukan beberapa ekor udang dalam sebuah wadah yang dia bawa. 

Hal senada juga diungkapkan Sri,  warga lain yang juga turut berburu udang di tambak yang diketahui milik petambak warga Kecamatan Tuban bernama Samsudi. Wanita yang berburu mengajak serta anaknya yang masih kecil itu,  mendaatkan cukup banyak udang karena dia datang lebih awal untuk mencari udang di tambak.

“Banyak, bisa dibuat masakan nanti dirumah, kalau beli mahal Mas,” katanya sambil berlalu untuk pulang.

Sementara itu, pemilik tambak mengatakan, kegiatan mencari udang sisa panen itu sudah umum dilakukan warga sekitar tambak. Mereka memang sengaja dibiarkan untuk mengambil sisa udang yang tertinggal saat proses panen.

“Sudah biasa seperti itu, kami memang tidak melarang, daripada udang yang tidak terangkut itu mati lebih baik dimanfaatkan seperti itu,” terang Samsudi pemilik tambak. (kim)