kotatuban.com – PT Holcim Indonesia Tbk mengumumkan laporan keuangan tahun kinerja 2014 dengan mencatat peningkatan pendapatan sebesar 9% menjadi Rp 10,5 triliun. Laba tahun 2014 tercatat sebesar Rp 669 milyar, atau Rp 87 per lembar saham
Persaingan yang semakin kompetitif. Lesunya perekonomian sepanjang tahun 2014 terdampak oleh menurunnya harga-harga komoditas dan semakin minimnya transaksi berjalan. Persyaratan pinjaman yang semakin ketat dan melambungnya tingkat inflasi turut berkontribusi dalam melemahnya sentimen di berbagai sektor pasokan ritel untuk bahan bangunan. Mundurnya proyek-proyek infrastruktur dan proyek-proyek besar juga merupakan imbas dari panjangnya proses pemilihan umum tahun lalu
”Terlepas dari ketatnya persaingan dan semakin tidak berimbangnya pasokan dengan kebutuhan, Holcim Indonesia mampu mempertahankan pangsa pasar diatas 14% dengan peningkatan pendapatan penjualan sebesar 9% di tahun 2014,” terang, Corporate Communications PT Holcim Indonesia Tbk, Ian Rolando Ferdinandus.
Menurut data ASI, penjualan semen nasional sendiri mengalami pertumbuhan sebesar 3.3% menjadi 59.9 juta ton pada 2014. Sedangkan, peningkatan kapasitas dan distribusi Holcim Indonesia memulai operasional Tuban 1 di Tuban, Jawa Timur, berkapasitas 1.7 juta ton, dan akan merampungkan pembangunan pabrik kedua di lokasi yang sama dengan kapasitas yang sama pula pada tahun ini.
”Perusahaan juga melakukan peningkatan-peningkatan pada fasilitas penggilingan semen di kedua pabrik lainnya. Perusahaan memaksimalkan penggunaan sistem palletizer untuk mengurangi waktu pemuatan dan memaksimalkan penggunaan jalur kereta api. Hal tersebut dilakukan untuk menekan biaya produksi,” tandasnya. (duc)