Harga Minyak Dunia Melemah, Ongkos Angkut Minyak Ikut Turun
kotatuban.com – Melemahnya harga minyak dunia, juga berpengaruh pada harga ongkos angkut di penambangan sumur minyak tua yang dilakukan warga secara tradisional. Sehingga, hal ini berpengaruh pada pendapatan warga Tuban, terutama warga Kecamatan Senori, Bangilan, dan Singgahan yang sebagian warganya bermata pencaharian penambang minyak tradisional.
Sejumlah penambang tradisional yang mempunyai ijin dan mengelola sumur tua di wilayah Asset IV Field Cepu, yang selama ini menyetorkan hasil minyak mentah mereka ke Pertamina Eksplorasi dan Produksi (Pertamina EP) merasakan langsung dampak penurunan tersebut.
”Iya Mas, sekarang ongkos angkut minyak dari penambang sumur tua menurun, karena pengaruh harga minyak dunia yang juga turun” jelas Legal and Relations PEP Asset IV, Sigit Widihardono, saat dikonfirmasi kotatuban.com, Kamis (22/01).
Menurutnya, disetornya hasil minyak mentah di sumur tua ini terkenal dengan istilah ongkos angkut. Yaitu PT Pertamina EP mengganti ongkos tenaga untuk mengangkut minyak mentah dari sumur ke Pertamina EP selaku pengelola Asset IV.
”Kalau nilai ongkos dan angkut untuk penambang sekarang 2.950 rupiah per liter. Sebelumnya nilai ongkos angkut mencapai 4.160,40 per liter. Perubahan ongkos ini diberlakukan sejak 1 Januari tahun 2015 kemarin,” terangnya.
Dia berharap turunnya nominal ongkos angkut ini tidak berpengaruh pada produksi minyak mentah yang didapat Pertamina EP dari sumur minyak tua yang ada di wilayah Asset IV Field Cepu. ”Semoga saja ongkos produksi minyak tidak ikut turun,” pungkasnya. (duc)