kotatuban.com – Komisi B Dewan Perwaklan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban, mendorong pemerintah daerah segera melakukan operasi pasar cabai. Operasi pasar tersebut sebagai upaya menekan harga cabai yang mahal dibeberapa pasar tradisional.
Ketua Komisi B DPRD Tuban, Karjo mengatakan, harga cabai ini tidak saja menyulitkan konsumen karena semakin tidak terjangkau harganya. Namun, juga para pedagang, karena daya beli masyarakat membuat omset mereka turun.
”Kalau mahalnya cabai ini dari petani bagus, karena petani kita bisa menikmati harga cukup baik, sayangnya dari petani harganya juga tidak semahal itu,” ujarnya.
Selain itu, Karjo menilai pemerintah lamban bertindak, padahal mahalnya harga cabai ini sudah dirasakan lebih dua bulan terakhir, terhitung sejak pertengahan Desember lalu. Mestinya pemerintah melalui dinas terkait segera melakukan identifikasi penyebab tingginya harga cabai itu.
”Kita segera akan komunikasikan dengan dinas terkait, jangan sampai ini terkatung-katung, kasihan konsumen dan pedagangnya,” jelas Karjo.
Seharusnya, lanjut Karjo mengatakan, pemerintah mulai saat ini segera memiliki konsep dalam rangka mengatur tata niaga cabai yang dinilai masih lemah.
‘‘Tata niaga kita masih lemah, dan pola tanam cabai mestinya juga harus diatur agar saat musim tertentu tidak over produksi dan musim larinya sangat kekurangan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein menegaskan tidak akan menggelar operasi pasar cabai di Tuban.
”Kelihatannya Tuban tidak akan melakukan operasi pasar untuk cabai,” kata Noor Nahar.p
Menurutnya, operasi pasar hanya akan menekan petani cabai di Kabupaten Tuban. Sebab jika operasi pasar dilakukan otomatis akan menurunkan harga dan petani cabai khususnya bisa saja mengalami kerugian saat harga turun setelah operasi pasar.
”Memang operasi pasar akan bisa menurunkan harga cabai. Tapi di sisi lain operasi pasar akan menekan warga yang petani cabai. Pasti harga cabai dari petani akan turun juga,” pungkasnya. (duc)