oleh

‎Menteri Agama Berharap, Awal Puasa Tidak Ada Perbedaan

image
Menag Lukman Hakim

kotatuban.com – Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifudin berharap penentuan awal puasa Ramadhan 1436 Hijriah, dan penentuan 1 Syawal di tanah air tidak ada perbedaan. Sehingga, tidak ada selisih pendapat di masyarakat terkait penentuan awal Ramadhan maupun awal Syawal.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifudin pada pembukaan kegiatan Ajang Kompetisi Seni dan Olah Raga Madrasah (Aksioma) di Alun-alun Tuban, Jumat (08/05).

”Kita kemarin telah mengunjungi kantor Pusat Muhamadiyah, dan rencananya kita juga akan berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), untuk mencari kesepahaman terkait awal Ramadhan dan awal Syawal,” ungkapnya.

Bila masih terjadi perbedaan, Lukman mengaku tidak akan memaksakan keputusan pemerintah untuk ditaati, lantaran ibadah merupakan hak setiap individu. Dia hanya menggarisbawahi bahwa terjadinya perbedaan karena adanya perbedaan metode penghitungan penanggalan.

”Jika persoalan ini disamakan tentunya tidak ada lagi perbedaan,” tandasnya.

Menurutnya, kalau pun terjadi perbedaan dalam penentuan awal puasa, dia juga berharap juga semua Ormas Islam bisa memaklumimya dan tidak perlu diperdebatkan lagi. Sebab, bila terus diperdebatkan, maka akan muncul kesan umat Islam tidak satu suara dalam menentukan awal Ramadan.

”Nanti penentuan awal puasa berdasarkan hitungan rukyat dan sidang isbat yang dalam waktu dekat akan dibentuk. Hanya kapan pembentukannya, kami belum juga menentukan waktunya,” pungkasnya. (duc)