‎Tanam Kebersamaan, Puluhan Anak Yatim Ikuti Festifal Dolanan

image
Anak Yatm bermain tradisional

kotatuban.com – Permainan tradisional saat ini mulai punah. Bahkan, anak-anak pada zaman ini sangat sedikit yang mengenal permainan tradisional seperti gobak sodor, bentengan, dino boy, dan berbagai permainan tradisional lainnya.

”Anak-anak saat ini lebih cenderung bermain dengan permainan yang berbasis informasi teknologi (IT) atau komputer. Sehingga, anak-anak itu tidak mengenal lagi permainan tempo dulu,” ujar Kepala Cabang Yayasan Yatim Mandiri Tuban, Shalahudin, disela acara Festival Dolanan Tradisional di Pantai Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Minggu (15/03).

Padahal, lanjut Shalahudin, permainan tradisional jauh lebih bermanfaat bagi perkembangan prilaku maupun pola pikir anak jika dibandingkan perminan yang berbasis IT.

”Permainan tradisional itu mengajarkan anak-anak untuk kerja sama, keperdulian dan kekompakan. Sedangkan permainan yang berbasis IT lebih individualis,” terangnya.

Sementara itu, Asisten Bupati Tuban, Sulistiyadi pada kesempatan tersebut, menyatakan sangat apresiatif terhadap gelaran festival dolanan tradisional tersebut. Selain itu, permainan tradisional bisa dijadikan media pendidikan karakter anak-anak.

”Semoga lewat permainan tradisional ini bisa mempengaruhi tumbuh kembang dan pola pikir anak semakin baik,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, salah satu peserta, Heksa (7) mengatakan masih asing dengan permainan yang dimainkan. Namun, kendati demikian dia merasa senang dan menikmati permainan tradisional tersebut.

”Saya senang bisa bermain begini, nanti di rumah saya akan mengajak teman-teman sayaa untuk bemain gobak sodor dan bentengan,” kata anak asal Kelurahan Sukolilo, Tuban tersebut.

Pada festival dolanan tradisional tersebut, Yatim Mandiri Tuban juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) senilai Rp. 50.750.000, yang diberikan kepada 182 siswa yatim, yang ada di Kabupaten Tuban. (duc)

Leave A Reply

Your email address will not be published.