kotatuban.com – 13 kamar mandi atau ponten umum dan satu kamar tidur di lingkungan sekitar wisata Perut Bumi, Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding ambruk, Senin (20/02) malam. Dugaan sementara ambruknya 13 kamar mandi dan satu kamar milik warga diakibatkan labilnya tanah Gua Perut Bumi.
Pasalnya, kamar tidur milik warga setempat yang bernama Antok dan 13 kamar mandi tersebut berada tepat diatas Gua Perut Bumi yang selama ini dikenal dengan Pondok Perut Bumi tersebut.
”Kita tidak menyangka kalau ponten ini akan roboh. Soalnya juga tidak ada tanda-tanda, temboknya ponten ini juga baik-baik saja tidak ada retakan,” terang, pemilik ponten Ulfa kepada kotatuban.com, Selasa (21/02).
Menurut Antok, tembok rumahnya berbatasan secara langsung dengan tembok gua. Selain itu, yang dulunya persis dibawah rumahnya adalah tumpukan sampah kini dikeruk dijadikan ruangan oleh pemilik Pondok Perut Bumi.
”Dulunya di bawah rumah saya adalah tumpukan sampah, kemudian dikeruk dijadikan Goa Perut Bumi ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RT 05, RW 7, Dusun Wire, Kelurahan Gedongombo, Rastom, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Dia menduga pengelola wisata tidak menepati janjinya membuatkan penyangga cor di bawah rumah Antok. Sehingga, mengakibatkan robohnya rumah warga dan 13 ponten milik warga tersebut.
”Dulu janjinya akan dibuatkan penyangga mengantisipasi runtuh, tapi entah dibuatkan atau tidak sebab pengeloalnya tertutup dengan warga sekitar,” tambahnya.
Terpisah, Kapolsek Semanding, AKP Desis Susilo, langsung mengecek lokasi setelah menerima laporan dari warganya. Lokasi ambruk langsung dipasang police line, dan menghimbau warga untuk tidak terlalu mendekat.
”Untuk penyebab pasti runtuhnya bangunan ini kita masih menyelidikinya. Namun, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu,” pungkasnya. (duc)