oleh

Parijoto dan Pucuk Merah Geser Antusium

kotatuban.com-Bunga anturium atau yang sering dikenal dengan bunga gelombang cinta rupanya tidak lagi tren seperti beberapa waktu lalu. Bunga yang memiliki  daun lebar tersebut kini tidak ubahnya tanaman penghias biasa. Pamornya yang sempat di sebut sebagai kembang hoki kini kalah dengan tanaman lain yang mulai tren di masyarakat.

Gelombang cinta tak lagi jadi tren
Gelombang cinta tak lagi jadi tren

Menurut Erik (44)  pengusaha bunga hias dan taman warga Perum Puri Indah, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban,  bunga anturium yang sempat merajai pasar tanamah hias sekitar tahun 2010 lalu kini sudah tidak lagi buming.

Harga bunga yang sempat menembus jutaan kini hanya berkisar ratusan ribu saja. Bahkan Erik sudah tidak menjual bunga yang sempat menghebohkan itu karena hampir tidak ada pembeli.

“Sekarang yang lagi tren jenis Pucuk Merah dan Parijoto,” kata Erik sambil menunjuk pohon berdaun kecil yang berwarna merah pada pucuknya (Pucuk merah) itu.

Erik mengatakan, selain Pucuk Merah ada bunga lain yang juga lagi tren. Selain harganya cukup terjangkau, bunga tersebut juga merupakan tanaman herbal yang berhasiat, yakni, bunga Parijoto. Tumbuhan ini memiliki pohon dan daun berwarna hijau,  dengan bunga berbutir dan berwarna ungu muda dan menjadi ungu gelap  saat sudah matang.

“Kalau bunga ini tidak hanya sedap di mata mas, harganya cukup murah, dan bunga ini juga dipercaya bisa menjadi obat herbal, dengan cara merebusnya,” sambung Erik.

Adapun khasiat tumbuhan predu yang memiliki tinggi antara 12 centi meter hingga 17 centimeter ini adalah untuk obat diare, sariawan, penyubur kandungan, nutrisi ibu hamil. Bahkan mitos yang berkembang di kalangan tertentu,  tanaman ini juga bisa membuat cantik atau ganteng bayi yang masih dalam kandungan jika sang ibu rutin mengkonsumsi tanaman ini saat masih hamil.

Hasil studi menemukan bahwa tumbuhan ini mengandung zat berupa kardenolin, saponin, flavonid (terutama pada buah) dan tanin (terutama pada daun). Hal ini menjadikan Parijoto sangat mungkin sebagai penambah nutrisi bagi ibu yang sedang mengandung. Umumnya para wanita mengonsumsi parijoto setelah usia kandungan memasuki lima bulan ke atas. Namun, tak jarang sudah mengonsumsi pada usia kehamilan dua-tiga bulan.” Banyak mas, sebenarnya bunga ini sudah lama dikenal untuk obat herbal, tapi tren jadi tanaman hias baru-baru ini saja” kata Erik.

Untuk Harga, Erik mengaku dua bunga yang cukup tren itu juga memiliki harga yang tidak terlalu mahal, untuk pucuk merah harganya berkisar antara 20 sampai 100 ribu sesuai ukuranya, sedangkan bunga Parijoto seharga Rp60.000 hingga Rp400.000. (kim)