kotatuban.com-Polisi akhirnya membubarkan aksi demo yang dilakukan kalangan mahasiswa di Tuban. Aksi demo menyambut kedatangan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang melakukan kunjungan kerja di Tuban itu terpaksa dibubarkan petugas karena tidak berijin, Kamis (13/3).
Selain membubarkan aksi demo, aktivis yang berjumlah belasan itu langsung diamankan petugas dan dimasukkan ke dalam truk. Selanjutnya, mereka dibawa ke Mapolres Tuban untuk dimintai keterangan.
Tanda-tanda aksi mahasiswa yang berkumpul di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Mahdum Ibrahim (STITMA) Tuban bakal dihalau petugas sudah tampak. Sejak pagi puluhan polisi dari Polres dan Brimob Polda Jatim berjaga-jaga di sekita kampus milik nahdlatul ulama Tuban itu. Bahkan, jalan umum samping kampus dijaga ketat petugas.
Penjagaan semakin diperketat sesaat menjelang lewatnya Presiden RI bersama rombongan dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) menuju Pelabuhan Pendarataan Ikan (PPI) Bulurejo, Kecamatan Bancar yang bakal diresmikan Presiden RI. Apalagi, jarak kampus dengan Bundaran Manunggal Utara tidak lebih 500 meter dari kampus STITMA Tuban.
Untuk menghalau para demonstran, polisi tidak hanya menjaga sekitar kampus saja, tetapi, sejumlah jalan kecil yang menghubungkan kampus itu juga dijaga ketat petugas. Petugas tampkanya tidak mau kecolongan, sehingga, saat Presiden RI bersama rombongan melintas di wilayah Tuban aman dan tidak ada insiden sekecil apapun.
Pembubaran aksi demo oelh petugas kali ini berjalan lancar. Bahkan, terkesan hanya sebatas sandiwara saja. Polisi yang bertugas membawa aktivis juga tidak bertindak kasar seperti pengamanan demonstrasi sebelumnya. Bahkan, para aktivis yang biasanya selalu ‘melawan’ petugas tiba-tiba menurut dan sama sekali tidak tampak ada perlawanan saat dibawa petugas. Mereka pun juga tidak perlu didorong-dorong untuk masuk ke dalam truk Dalmas Polres Tuban. Para aktivis naik ke dalam truk dengan sukarela tanpa harus dipaksa petugas.
Bahkan, Kapolres Tuban AKBP Ucu Kuspriyadi yang memimpin langsung pembubaran itu memberikan instruksi kepada anak buahnya yang tengah ‘menggandeng’ aktivis untuk dibawa ke Mqapolres agar tidak melakukan pemukulan. “Bawa saja jangan diapa-apakan,” teriak Kapolres Tuban AKBP Ucu Kuspriyadi berkali-kali.
Diantara belasan aktivis mahasiswa yang diamankan, Fatkhur , Giyanto, Winda, Wawan, Nahan, Bahrudin, Rokim, Mahfud, Yani, Nonok, Herman dan sejumlah aktivis lainnya.
Kapolres Tuban AKBP Ucu Kuspriyadi menyatakan, pembubaran demo itu dilakukan bukan karena ada kunjungan Presiden SBY saja, tapi, karena aksi itu tidak melayangkan surat pemberitahuan ke Polisi. Semestinya, tiga hari sebelum aksi harus memberitahukan lebih dahulu dengan pihak keamanan. “Ada agenda presiden atau tidak kalau tidak mentaati aturan pasti kami bubarkan,” terang Ucu Kuspriyadi. (ros)