oleh

160 Dai 2018 Diberikan Pembekalan

kotatuban.com – Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Tuban, Joko Sarwono, membuka Pembekalan Dai dan Daiyah Pemkab Tuban tahun 2018 di salah satu hotel di Tuban, Selasa (23/10).
Mengawali sambutannnya, Joko Sarwono menyampaikan pesan Bupati Tuban Fathul Huda terkait pelaksaanan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-28 tingkat Provinsi Jawa Timur. Diharapkan seluruh OPD termasuk Pemerintah Kecamatan se-Kabupaten Tuban untuk mempersiapkan diri dan kafilah  yang akan berkompetisi pada event tersebut.
Dihadapan 160 dai dan daiyah Joko Sarwono mengungkapkan,  tantangan yang dihadapi semakin berat. Hal ini dikarenakan persoalan yang dihadapi masyarakat kian kompleks. Oleh karena kehadiran ulama di masyarakat sangat dibutuhkan.
Tidak hanya itu, aktivitas dakwah di era modern saat ini dihadapkan dengan pengaruh bermacam media sosial. Hal tersebut dapat menjadi pisau bermata ganda. Pengaruh budaya barat yang bertentangan dengan nilai-nilai agam juga perlu mendapat perhatian serius. Oleh sebab itu  dibutuhkan kompetensi dai dan daiyah yang professional dan proporsional dalam berdakwah.
”Di samping itu, pemilihan metode dan pendekatan dakwah yang tepat mempengaruhi keberhasilan dakwah. Cara berdakwah yang menarik dan tetap berbobot akan lebih mudah diterima masyarakat dan dirindukan umat,” jelasnya.
Selain itu, aktivitas dakwah merupakan implementasi peran sentral ulama di masyarakat. Namun, jumlah ulama tidak sebanding dengan jumlah umat masyarakat. Sedangkan, untuk mencetak ulama membutuhkan proses dan waktu yang lama.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada pondok pesantren di Kabupaten Tuban yang telah menjalankan tugas mencetak ulama dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Setda Tuban, Eko Julianto,  dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan peran dai dan daiyah dalam membangun wawasan kebangsaan dan kohesifitas sosial guna mengatasi persoalan bangsa. Selain itu, untuk memperkokoh rasa cinta tanah air.
Mantan Camat Semanding ini menerangkan, kegiatan yang dimulai 22-24 Oktober ini, melibatkan beberapa masyarakat sebagai narasumber. Diantaranya berasal dari praktisi pendakwah, pemateri Kemenag Tuban, Ormas Keagamaan, dan aparat TNI.
”Tujuannya adalah agar materi yang diberikan kepada dai dan daiyah lebih komprehensif. Sekaligus mencakup berbagai aspek kehidupan,” pungkasnya. (rto)