oleh

Dituding Curi HP, Remaja 17 Tahun Dianiaya Ramai-ramai

Korban penganiayaan tergeletak ditunggui keluarganya
Korban penganiayaan tergeletak ditunggui keluarganya

kotatuban.com – Nasib tragis dialami Andi Arman (17) warga Kelurahan Sukolilo, Gang V, Kecamatan Tuban. Pasalnya, gara-gara dituduh mencuri handphon (HP) Andi disekap sehari semalam dan dianiaya didalam show room mobil.

Penyekapan yang dialami Andi terjadi pada Jumat (19/09) sampai dengan Sabtu (20/09), korban yang hanya tamatan SMP tersebut mendapat berbagai macam penyiksaan. Andi disuruh mengaku oleh para pelaku penganiayaan jika dia mencuri HP yang tidak diketahui pasti milik siapa.

Berdasarkan pengakuan Andi, kejadian penyekapan terhadap dirinya berawal dari, dia didatangi oleh seseorang yang bernama Indra, yang diduga merupakan pemilik show room mobil yang ada di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang. ”Saya dipanggil Mbak Indra katanya mau diajak untuk bekerja. Kemudian saya langsung datang ke show room milik Mbak Indra,” terang Andi Arman, korban penganiayaan saat ditemui kotatuban.com dirumahnya, Senin (29/09).

Saat sampai ditempat penjualan mobil bekas tersebut, korban mengaku langsung diinterogasi sejumlah orang laki-laki. Selain itu, Andi langsung disuruh untuk mengakui jika dia telah melakukan pencurian HP yang tidak pernah dia lakukan.

”Awalnya yang saya tahu ada empat orang. Saya terus dipaksa untuk mengakui kalau saya mencuri HP, tapi saya tidak mau ngaku, karena saya tidak pernah mencuri. Hpnya saja saya tidak tahu,” cerita remaja kelahiran tahun 1997 tersebut.

Menurutnya, dia bersikukuh tidak mau mengakui telah mengambil HP tersebut. Sehingga, dirinya mengalami penyiksaan dari orang-orang yang mengintrogasinya. ”Saya ditang pada jari-jari tangan, kaki saya disulut rokok. Kemudian mulut saya juga dilakban dan mata saja juga dilakban,” cerita remaja yang masih anak-anak.

Bahkan, Andi mengaku ditelanjangi oleh para pelaku dengan kondisi tangan diikat. Andi juga sempat dianiaya oleh pelaku di alas Jati Peteng, Kecamatan Jenu, selama beberapa jam supaya mengakui perbuatannya. ”Saat di hutan saya sempat diikat di pohon dengan kondisi telanjang. Saya masih tidak mengaku, karena saya tidak mencuri, akhirnya saya dibawa lagi ke show room milik Mbak Indra,” pungkasnya. (duc)