kotatuban.com – Hingga Oktober tahun ini 197 kasus Demam Berdarah (DB) terjadi di Tuban. Catatan Dinas Kesehatan Kabupaten setempat, satu orang dinyatakan tewas akibat penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aidis aigypti itu.
“Jumlahnya 179 sampi akhir bulan Oktober, dengan satu kasus diantaranya meninggal dari Kecamatan Bancar,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Saiful Hadi, Sabtu (05/11).
Dijelaskan, musim panca roba (Perubahan siklus cuaca) dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya, menjadi penyebaran kasus DB paling besar setiap tahunya. Jentik nyamuk akan mudah berkembang menjadi nyamuk dewasa dalam genangan air yang tertampung wdah bekas atau penampungan air yang tidak dikuras secara berkala.
“Kalau intensitas hujan tinggi justru tidak ada nyamuk, ini karena mereka (nyamuk Aidis) suka bertelur di air tenang, seperti bak mandi, hingga tempat minum hewan peliaraan seperti burung,” terangnya.
Disampaikan, pemberian bubuk abate pada tempat penampungan air menjadi cara cukup ampuh mencegah atau megurangi perkembangbiakan nyamuk. Dengan bubuk yang dapat didapat secara geratis dipuskesmas itu, jentik nyamuk akan mati sebelum menjadi nyamu dewasa. Namun, cara lain yang paling evektif adalah penerapan pola hidup bersih dan sehat selainabate, yakni menguras tempat penampungan air secara berkala, mengubur barang bekas yang dapat menampung air dan menutup tempat penampungan air.
“Selain pola hidup sehat, pemberian bubuk abate ini juga penting, sebab kagiatan Foging sebenarnya tidak dianjurkan, karena pengasapan itu juga berpotensi membunuh serangga lain yang sebenarnya baik untuk tanaman,” papar Kepala Dinas Kesehatan.
Untuk diketahui, sepanjang tiga tahun terakhir, jumlah kasus DB di Kabupaten Tuban terus menurun, tahun 2014 tercatat hingga 300 kasus salam satu tahun, kemudian 2015 turun menjadi sekitar 225 kasus, dan sampai Oktober ini hanya 179 kasus saja.
“Mudah-mudahan tidak bertambah, dan terus menurun dengan semakin baiknya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” imbuh Saiful. (kim)