kotatuban.com – Sedikitnya 20 tim sepak bola santri yang berasal dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban mengikuti kompetisi sepak bola menggunakan sarung, bertajuk sarung soccer. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), sekaligus hari Jadi Tuban ke 724.
Kompetisi yang digelar di lapangan bola kompleks Gedung Olahraga Rangga (Gor) Jaya Anoraga Tuban tersebut secara resmi dibuka Camat Tuban Erkhamni, sekaligus mewakili Bupati Tuban, Fathul Huda yang kebetulan berhalangan hadir, setelah sebelumnya dijadwalkan akan membuka acara tersebut.
Dalam sambutanya, Camat Tuban Erkhamni, mengaprsiasi panitia kegiatan yang memiliki gagasan cukup unik dengan memadukan tiga unsur sekaligus, yakni unsur budaya, unsur olahraga dan unsur keagamaan.
”Pertama ini sangat menarik karena ada tiga unsur sekaligus, pertama unsur agama, yakni para santeri yang sudah jelas keislamanya, kedua unsur olahraga, yakni sepak bola, ketiga adanya unsur budaya, yakni sarung yang khas sekali dengan budaya Indonesia,” ungkapnya.
Erkhamni berharap, kegiatan positif tersebut menjadi bagian takterpisahkan dari proses pendidikan, sebab dengan berkegiatan positif, dapat menghindarkan remaja dari kegiatan negatif dan penyalahgunaan obat terlarang.
”Harapanya, kedepan muncul santri santeri yang menjadi pemain bola, kalau bisa jadi pemain nasional juga dari santri,” kata Erkhamni.
Sementara itu, Ketua panitia Sarung Soccer, Muhaiminsah mengatakan, gagasan sarung soccer sebenarnya berawal dari budaya pesantren, dimana para santri terbiasa bermain diwaktu senggang, dengan tetap mengenakan sarung khasnya, kadang bermain bola dan kegiatan lainnya di pesantren.
”Ini terinspirasi dari kegiatan dipesantren, mengapa tidak jika kegiatan ini kami buat, namun dalam suasana kompetensi, dan tetap mengenakan sarung, karena ini santeri,” tandasnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari, dan puncaknya pada Minggu (12/11) depan, sekaligus pemberian penghargaan bagi para pemenang kompetisi bola sarung.
”Kegiata ini akan berlangsung tiga hari, disamping berkompetisi, ini juga sebagai ajang silaturrahmi antar santeri dari berbagai wilayah di Kabupaten Tuban,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia, (KONI) Kabupaten Tuban, Mirza Ali Mansyur, yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, munculnya kegiatan tersebut menjadi bukti olahraga di Kabupaten Tuban, semakin berkembang, tidak hanya pada pelajar dan masyarakat umum, namun juga para santeri dipesantren.
”Sebagai Ketua Umum KONI, saya bangga, kaena santeri juga semangat berolahraga, mudah mudahan olahraga dicabor-cabor lain juga menjadi bagian dari penyemangat para santeri,” ujarnya.
Menurutnya, jika memang santri memiliki potensi bagus dalam bidang olahraga, bukan tidak mungkin juga akan menjadi perwakilan kontingen Kabupaten Tuban menuju ajang kejuaraan tingkat Provinsi.
”Mengapa tidak, kalau memang potensinya ada mereka juga bisa jadi perwakilan kontingen Tuban dalam bidang olahraga,” pungkasnya. (duc)