oleh

2016 Pemkab Tuban Targetkan Angka Kemiskinan Tinggal 15,26 Persen

kotatuban.com– Pemkab Tuban pada 2016 mendatang mentargetkan angka kemiskinan tinggal 15,26 persen. Warga miskin di Tuban hingga kini masih tergolong tinggi. Namun, upaya menurunan angka kemiskinan terus dilakukan, salah satunya dengan program Gerakan Membantu Masyarakat Miskin (Gematumaskin).

Bupati saat acara Gematumaskin
Bupati saat acara Gematumaskin

Program kemiskinan besutan Pemkab Tuban itu tahun ini merupakan jilid III. Gerakan pengentasan kemiskinan yang melibatkan berbagai pihak ini sudah dimulai sejak 2011 lalu. Angka kemiskinan pada 2011 mencapai 20,19 persen, 2012 turun menjadi 17,78 pesen dan pada 2013 turun menjadi 17,16 persen.

Untuk menurunkan angka kemikinan melalui Gematumaskin jilid III tahun ini, Pemkab Tuban menganggarkan Rp 22,963,737 yang bersumber dari APBD II. Anggaran sebesar itu dipergunakan berbagai kegiatan, diantaranya, pelatihan ekonomi produktif, bantuan ternak dan pemugaran rumah layak hunbi serta sarana prasarana umum.

Diyakini, progran yang digagas Bupati Tuban Fathul Huda itu mampu memberikan sumbangsih dalam pengentasan kemiskinan di Tuban.

“Gematumaskan yang kita mulai tahun 2011 lalu kini kita lanjutkan lagi, karena mampu memberikan dampak signifikan dalam penuruan angka kemiskinan di Tuban,” terang Kepala Bappeda Tuban, Budiwiyana, Selasa (21/10).

Sementara itu Ketua Tim Pengentasan Kemiskinan Daerah (TKPK-D) Tubhan, Noor Nahar Hussein menjelaskan, program penanggulangan kemiskinan Kabupaten Tuban terbagi atas empat kluster. Kluster I, dibutuhkan bantuan dan perlindungan sosial berbasis keluarga untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, seperti Program Keluarga Harapan, Jalin Kesra, Jamkesmas, Raskin, Beasiswa, dan penanganan katarak serta gizi buruk.

Kluster II, berupa pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin seperti PNPM Mandiri, ADD dan ADDK. Kluster III merupakan Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil untuk meningkatkan tabungan dan menjamin keberlanjutan berusaha para pelaku UMK, seperti, Koperasi wanita, Kredit Usaha Rakyat serta penciptaan iklim usaha bagi UMKM. Pada Kluster IV bentuknya Program murah untuk rakyat seperti Rumah Tidak Layak Huni, Pasar Murah dan desa model pengentasan kemiskinan. (ros)