Terminal Baru Tuban Semakin Mengenaskan
kotatuban.com-Anggapan Terminal Baru Kabupaten Tuban, yang dianggap sebagai proyek gagal rupanya benar adanya. Sejak diresmikannya hingga kini terminal type A itu tidak semakin baik. Bahkan, nyaris tidak berfungsi. Bukan itu saja, terminal yang dibangun saat Bupayi Heany Relawati semakkin mengenaskan, karena banyak fasilitasnya yang rusak. Upaya pemerintah untuk meramaikan lokasi itu dengan memberi wahana bermain dan hiburan anak juga tidak mampu merubah kesan mengenaskan fasilitas umum itu.
Tidak terawatnya terminal yang berada di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu itu juga membuat penumpang kurang nyaman dan tidak jarang pula, penumpang maupun bus penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tidak masuk terminal lantaran kondisinya yang tidak mendukung. Kemudian para sopir pun, memilih memberikan uang retribusi pada petugas di luar terminal.
“Walah mas, terminal sebesar ini kok kotor dan kumuh, banyak pula bengunan yang rusak,” ungkap Yanto, salah satu penumpang yang mengaku akan pergi ke Surabaya, Senin (16/3),
Menurutnya, pihak pengelola terminal ini perlu melakukan perbaikan dan mencari solusi untuk menciptakan terminal yang bersih. Sebab, bukan tidak mungkin jika kerusakan itu diabaikan akan menimbulkan kerusakan yang lebih parah dan akhirnya akan membutuhkan biaya lebih besar dari APBD Tuban.
“Perlu serius dalam menangani kondisi terminal ini, agar kenyamanan penumpang yang masuk tetap ada. Sayang kalao tidak dimanfaatkan. Pasti untuk membangun terminal ini butuh dana besar,” kata pria berpakaian rapi yang membawa tas itu.
Nada kurang nyaman terhadap kondisi terminal ini juga di keluhkan pedagang makanan di lokasi yang namanya enggan di publikasikan. Pepdagang itu mengaku bahwa omset jualan diterminal kadang sangat sepi, tidak seperti terminal yang umum di tempat lain.
“Jualan sepi mas, padahal yang jualan di sini hanya 11 kios, ratusan kios kosong tak terpakai, ini terminal gak umum toh mas,” katanya.
Sementara itu, Purwandi, Kepala UPTD Terminal baru Tuban, menepis bahwa kurang terawatnya terminal ini murni kesalahan pihaknya. Dia mengaku bahwa ada sebagian proyek dari pembangunan terminal dulu masih bermasalah sampai saat ini.
“Kita kesulitan menangani permasalahan di terminal ini. Karena kondisi terminal ini masih sengketa dengan pihak ketiga (pemenang tender proyek pembangunan),” tegasnya.
Ditambahkan, tanggungjawab pengelola hanya pada pemberangkatan dan penurunan penumpang, selebihnya masih menjadi tanggungjawab pihak ketiga.
“Kita juga sudah mengajukan renovasi atas keruskan terminal ini kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU),” imbuhnya. (kim)