kotatuban.com – Warga nelayan yang berada Desa Kradenan, Kecamatan Palang, berharap rejeki nelayan tahun depan dapat melimpah. Harapan tersebut dilakukan nelayan dengan cara melakukan pawai dengan sanak keluarga menggunakan perahu dan melakukan rangkaian doa. Pawai ini juga tradisi nelayan Palang.
”Kita (nelayan) sengaja mengajak keluarga untuk naik perahu supaya ikut bersyukur atas hasil laut yang sudah kita dapat selama ini. Dan kita melakukan doa bersama-sama agar tahun depan rejeki kita semakin melimpah,” kata ketua panitia sedekah laut, Jupri (48) kepada kotatuban.com, Sabtu (14/11).
Menurutnya, pawai dan sedekah laut tersebut selain memohon kepada Tuhan agar diberikan rejeki atau hasil tangkapan semakin melimpah, juga untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberikan rejeki dan kelancaran dalam bekerja.
”Ya kita memohon kepada Tuhan dengan berbagai cara. Kalau nelayan salah satunya dengan bersahabat dengan laut begini,” ungkapnya.
Setelah semua naik, tidak kurang dari 72 perahu lengkap dengan bendera aneka warna melakukan pawai di laut. Mereka beriringan berlayar menuju ke timur sampai Desa Karangagung, Kecamatan Palang dan kembali ke barat menuju pantai kelapa, Desa Panyuran, Kecamatan Palang. Setelah rute ini, mereka kembali ke tempat pemberangkatan awal, yaitu di pantai Desa Kradenan yang wilayahnya berada di poros tengah Kecamatan Palang.
”Kita pawai menggunakan perahu bersama keluarga ini kurang lebih sejauh tujuh kilo,” ungkapnya.
Sementara itu, Pelaksana Jabatan (Pj) Kepala Desa (Kades) Kradenan, Hariyono, menjelaskan sedekah laut di desa ini diadakan setiap bulan November. Menunggu kondisi laut dalam keadaan tenang, karena mereka membawa keluarga dan teman dekat di pawai ini.
”Sedekah laut ini diadakan di Kradenan Timur dan Kradenan Barat. Kedepan kita coba akan gabungkan saja biar acara lebih besar dan meriah,” kata Hariyono.
Selain pawai laut bersama keluarga. Para nelayan tersebut juga menggelar doa bersama, pengajian umum, dan hiburan musik yang dipusatkan di pantai desa setempat. (duc)