kotatuban.com – Butuh perjuangan yang cukup keras bagi siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Hadi Plus Rengel, yang berasal dari Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro untuk mengikuti Ujian Nasional (UN). Pasalnya, pelajar-pelajar dari daerah tersebut harus menyeberang Bengawan Solo untuk mengikuti UN. Sebab, sekolah mereka berada di seberang Bengawan Solo.
Para pelajar asal Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro yang akan berangkat mengikuti Ujian Nasional (UN) di SMK Al-Hadi itu harus menyeberang Bengawan Solo dengan naik perahu. Selain itu, mereka juga harus melepas sepatunya karena harus melewati tepian bengawan yang kondisinya berlumpur, Rabu (06/04).
Kondisi jalan yang berlumpur di tepian Bengawan Solo tersebut merupakan satu-satunya akses jalan terdekat dari penyeberangan para pelajar asal Kecamatan Kanor untuk menuju sekolahnya. Setelah turun dari perahu, para siswa juga masih harus menempuh jalur darat sekitar tiga kilometer untuk ikut pelaksanaan UN tahun ini.
”Setiap hari memang lewat sini, harus menyeberang bengawan ini. Karena sekolah kita juga jauh dari rumah. Terlebih saat UN ini harus berangkat lebih pagi dari biasanya,” ujar Ratna, salah satu peserta Ujian Nasional (UN) yang merupakan pelajar SMK Al-Hadi Plus Rengel.
Meski demikian, para pelajar yang berasal dari Desa Kedung Arum dan Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro itu mengaku tetap semangat untuk berangkat UN.
”Harus tetap semangat mas. Harapannya nanti bisa lulus dengan nilai yang baik,” sambung siswi berhijab tersebut.
Namun, pada UN kali ini untuk menyeberang jalan berlumpur tersebut para siswa dibantu oleh petugas kepolisian dari Polsek Rengel. Sehingga, para siswa sangat merasa terbantu dengan bantuan petugas kepolisian tersebut. Petugas membuatkan tali untuk melewati lumpur yang ada di pinggir bengawan karena sisa dari banjir.
”Awalnya kita mendapatkan laporan dari pihak sekolah jika memang ada beberapa peserta Ujian Nasional yang berasal dari Bojonegoro dan harus menyeberang bengawan. Makanya kita membantu mereka sampai dengan sekolah tempat ujian,” terang Kapolsek Rengel Arjun Komisaris Polisi (AKP) Musa Bakhtiar.
Setelah berhasil melewati jalan berlumpur dengan melepas sepatu para pelajar dari SMK tersebut diantar petugas kepolisian dengan menggunakan mobil patroli sampai ke sekolahan. Hal itu dilakukan supaya para pelajar datang tepat waktu tiba di sekolah untuk menjalani ujian.
”Pelajar ini kita antar dengan kendaraan mobil patroli ke sekolah supaya tidak terlambat untuk ikut UN. Karena jarak antara Bengawan Solo dengan sekolan mencapai sekitar tiga kilometer,” pungkasnya. (duc)