oleh

34 Desa Terendam Ribuan Rumah Kebanjiran

kotatuban.com – Hingga hari ini, dampak bencana banjir luapan sungai Bengawan Solo di empat kecamatan di Kabupaten Tuban,  terus meluas. Sebelumnya, dampak banjir hanya merendam ratusan rumah penduduk, lingkungan, serta lahan pertanian. Saat ini jumlahnya terus bertambah dan mencapai ribuan kepala keluarga yang rumahnya terendam banjir luapan Bengawan Solo.

Data yang diterima kotatuban.com dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, banjir telah merendam sedikitnya 4.269 rumah kepala keluarga, 14.524 jiwa di 34 desa tersebar di empat kecamatan di bantaran Bengawan Solo mulai Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang hingga Kecamatan Widang dan Parengan.

Selain itu, banjir yang terjadi akibat luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa itu juga merendam 2.400 hektar lebih lahan pertanian, meliputi sawah dan tegalan, serta 61.065 akses jalan yang membuat sebagian wilayah desa di kecamatan terdampak terisolir karena aksesnya terbatas.

“Benar sekali, akibat terus meningkatnya debit air Bengawan Solo dampak banjir meluas dan bertambah,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tuban, Saefiyudin, Kamis (01/12).

Untuk diketahui,  secara rinci banjir di empat kecamatan, mulai dari  Kecamatan Soko merendam sebanyak 8 desa masing-masing Desa Simo, Mojoagung, Pandanwangi, Sandingrowo, Kenongosari, Kendarejo dan Menilo. Di Kecamatan Rengel merendam 12 desa, meliputi Desa Karangtinoto, tambakrejo, Maibit, Bulurejo, Kanorejo, Ngadirejo, Sawahan, Rengel, Sumberejo, Campurejo, Banjararum dan Prambonwetan.

Selanjutnya di Kecamatan Plumpang, banjir mrendam 7 desa, masing masing Desa Kebomlati, Kedungsoko, Plandirejo, Klotok, Bandungrejo, Kedungrojo dan Sembungrejo. Sementara di Kecamatan Widang 6 desa, masing-masing Desa Patihan, Ngadipuro, Widang, Kedungharjo, Simorejo dan Tegalsari. Di Kecamatan Parengan, Desa Selogabus.

Karena kondisi ini, warga dihimbau segera mengungsi ke daerah aman. Sebab, segala kemungkinan bisa terjadi. BPBD Tuban juga telah menyediakan tempat-tempat darurat pengungsian untuk menampung warga pengungsi.

“Kami meminta warga segera melakukan upaya penyelamatan ke tempat pengungsian yang sudah disediakan BPBD, karena kondisi air semakin meningkat,” himbau Saefiyudin. (kim)