kotatuban.com – Enam hari tenggelamnya Kapal Motor Nelayan (KMN) Barokah asal Kecamatan Palang, dua Anak Buah Kapal (ABK) bernama Warsholin (35), dan Mastur (59) yang hilang belum juga ditemukan.
”Sampai saat ini masih terus dilakukan pencarian. Namun saat ini pencarian dilakukan oleh Basarnas Semarang,” ujar Kepala Pelaksana (Kalalsa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono, Senin (20/08).
Menurutnya, pengalihan kendali pencarian tersebut mengingat ditemukannya barang-barang yang diindikasi milik ABK diwilayah Kecamatan Sluke, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, oleh nelayan Palang yang kebetulan berlayar sampai sana.
”Kita langsung dilakukan koordinasi dengan Basarnas Jateng yang bermarkas di Semarang untuk membantu operasi pencarian. Sementara Basarnas Jatim tetap mengerahkan KM SAR Widuradan Jateng KM SAR Sadewa. Koordinasi kita lakukan secara terus menerus supaya dua korban nelayan lekas ketemu,” ungkap Joko.
Lebih lanjut Joko mengatakan, saat ini cuaca dan ombak di laut kurang mendukung. Hanya kapal dengan kapasitas besar, yang bisa mengarungi dan melakukan operasi pencarian. ”Sehingga, kita melakukan pencarian dengan kapal besar,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dua ABK Kapal Motor Barokah milik Nur Cholis asal Kecamatan Palang, hilang setelah kapal bermuatan 10 ton ikan tenggelam di sekitar perairan Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, pada Rabu (15/08) lalu.
Sedangkan, untuk identitas ABK yang hilang, bernama Warsholin (35), dan Mastur (59). 16 nelayan yang selamat, bernama Sampir Palang, Kaspandi Palang, Rahmad Cendoro-Palang, Eri Palang, Ngolin Palang, Tahid Palang, dan Salis Palang.
Lainnya, Noto Jombang, Solikin Gesikharjo- Palang, Tulin Gesikharjo-Palang, Takil Gesikharjo- Palang, Darwi Tambakboyo, Somad Ngimbang- Palang, Nur Gesikharjo-Palang, Yanto Palang, dan Anas Palang. (rto)