oleh

6 Tim Semen Gresik Raih Penghargaan Internasional

kotatuban.com – Semen Gresik mampu membuktikan kompetensi sumber daya manusianya untuk bertandang di kancah internasional. Tidak tanggung-tanggung, sebanyak enam tim dari Semen Gresik berlaga di dunia internasional yang hasilnya semua tim tersebut berhasil mendapatkan prestasi dan meraih penghargaan dalam hal melakukan inovasi.

Enam tim tersebut masing-masing memboyong medali emas yang diraih dari ajang kompetisi inovasi internasional, yaitu Asia Pacific Quality Conference (APQC) lolos 5 tim dan 1 tim juga menjadi pemenang di International Convention on Quality Control Circles (ICQCC). Kedua event tersebut bersamaan diselenggarakan di Manila, Filipina pada Oktober 2017 kemarin, tim Semen Gresik mengungguli tim-tim dari negara lain.

Di ajang ini, Indonesia mengirimkan 33 tim, terdiri dari 13 tim di kompetisi APQC sisanya di perebutan ajang ICQCC. Jumlah total peserta dalam kedua event tersebut adalah 372 tim. India memberangkatkan sebanyak 138 tim, Jepang 33 tim, Korsel 42 tim, China 44 tim, tuan rumah Filipina sendiri terdapat 27 tim, Malaysia 36 tim, yang lainnya dari Sri Lanka, Taiwan, Singapura, Thailand, serta Mauritius. Mereka beradu kreatifitas di bidang inovasi.

Di ICQCC, tim dari Semen Gresik, SS-Flash memenangkan medali emas dengan menampilkan inovasinya berjudul ‘’Mengurangi Frekuensi Gangguan dan Durasi Downtime pada Burner System 492VT5 Pabrik Tuban 2’’, sedangkan di ajang APQC, tim GKM-The Sulfur Trap bertajuk “Mengurangi Frekuensi dan Durasi Gangguan Low Suction Pressure pada gas Analyzer 441AN2 Pabrik Tuban 1 Sebesar 100 Persen selama 5 bulan, selanjutnya tim TMM Seven Up yakni menyakikan upaya Peningkatan Kapasitas 547RM01 dari 178 TPH ke 220 TPH sebagai Upaya Pemenuhan Kapasitas Produksi Semen Pabrik Tuban 4.

Masih terdapat 2 Tim lainnya, yaitu tim Eco Zak, yakni berupa inovasi Implementasi Kantong Semen 75 gsm-2 ply sebagai Wujud Efisiensi dan Solusi Kelangkaan Pasokan Kraft. Dan tim 5R Merapi Plus yang Meningkatkan Produktifitas Kerja dan Kebersihan Lingkungan Kerja melalui Penerapan Budaya 5R di Seksi Packer dan Pelabuhan serta tim Bullwhip Effect atau Semen Indonesia Managed Inventory Sysem-SI MANIS.

”Kunci kemenangan kita adalah kematangan metodologi yang diterapkan,” ujar Kabiro Manajemen Inovasi Semen Indonesia Tony Gunawan yang turut mendampingi tim dalam kompetisi tersebut.

Sementara itu, Dirut PT Semen Gresik, Gatot Kustyadji, mengatakan prestasi itu harus disyukuri. Sebagai masyarakat industri, wujud syukur itu adalah bagaimana apa yang telah didapatkan ini ibarat ilmu harus diamalkan, ibarat kesuksesan harus dibagikan agar yang baik ini bisa menjadi teladan dan memotivasi rekan yang lain untuk lebih bersemangat lagi dalam bekerja dan mencapai kinerjanya serta menjadi champion-champion di manapun.

”Setidaknya semangat juara ini dapat tertanam di dalam jiwa Karyawan Semen Gresik,” tandasnya.

Yakni, bekerja dengan sebaik mungkin, mencetak prestasi-prestasi yang baik, dan terus berinovasi untuk pengembangan perusahaan menjadi semakin baik. ”Kami atas nama manajemen mengucapkan terima kasih atas prestasi ini. Ini adalah pencapaian luar biasa. Karena itu, harus selalu dipertahankan dan juga ditingkatkan agar ke depan bertambah baik lagi,” harapnya.

Yang harus dilakukan menurut Gatot, adalah transfer ilmu dan pengetahuan pada generasi berikutnya. Ketrampilan harus ditularkan ke karyawan yang lain agar terus terjaga kesinambungan ketrampilan dan kemampuan itu. Jika pada saat para karyawan jawara ini naik jabatan atau mutasi ke bidang lain, masih ada yang melanjutkan inovasinya.

”Regenerasi ini penting agar kemampuan itu tetap terjaga,” katanya.

Para karyawan yang sudah pernah berkompetisi di luar negeri, diharapkan untuk membentuk semacam forum atau kelompok yang bertemu secara berkala. Pertemuan itu diisi dengan diskusi-diskusi dan tukar pengalaman untuk terus menjaga ketrampilan dan kemampuan berkompetisinya. ”Semoga prestasi ini memotivasi yang lain untuk membuat prestasi,” pungkasnya. (duc)