oleh

7 Hari Gus Sholah: Mengenang Ulama Cendekiawan yang Bersahaja

TUBAN, KotaTuban – Warih Satria Setiawan, ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Tuban berkesempatan mengikuti peringatan 7 hari kepergian Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. Kesempatan bersilaturahmi di Pondok Pesantren Tebuireng menjadi sebuah kehormatan sekaligus momen berharga bagi tokoh intelektual muda NU yang akrab disapa Kang Warih ini.

Putra sulung mantan Sekda Tuban alm Heri Sisworo mengaku terharu karena bisa bersilaturahmi ke makam cucu hadratus syaikh Hasyim Asy’ari yang juga mu’assis Nahdlatul Ulama. Yang selama ini terbukti melahirkan banyak tokoh-tokoh bangsa dan ulama yang sangat besar sumbangsihnya untuk bangsa, negara dan ummat Islam. ‘’Alhamdulillah bisa menjadi bagian untuk mengenang jasa-jasa ulama besar negara ini,’’ kata Kang Warih.

Lulusan S-2 Master of Business Administration Aalto University of Finland ini mengatakan peringatan tujuh hari Gus Sholah dihadiri oleh ribuan umat. Baik dari sekitar PP Tebuireng, Jombang, hingga penjuru Nusantara dan dunia. Selain mengikuti tahlil, Kang Warih mengaku beruntung karena berkesempatan sowan dan bersilaturahmi dengan Gus Kikin, penerus estafet kepengasuhan PP Tebuireng. ‘’Kepada beliau saya sampaikan belasungkawa dari alumni Pesantren Al Hikam dan PC ISNU Tuban,’’ jelasnya.

Kang Warih juga berkesempatan untuk menemui sejumlah tokoh besar. Antara lain KH Miftahul Akhyar, Cak Nun, KH. Cholil Nafis, Prof Imam Suprayogo, Pak Lukman Hakim (mantan Menag), dan sejumlah ulama dan tokoh-tokoh lainnya. Dalam lawatannya, pemuda yang tinggal di Kelurahan Latsari Tuban ini melakukan ziarah ke makam-makam pengasuh PP Tebuireng. ‘’Mengingatkan saya bahwasanya usia manusia memanglah pendek, namun semangat dan ruh perjuangan harus tetap berlanjut,’’ ungkap dia.

Tokoh yang dipercaya sebagai bendahara Relawan Pemenangan Kofifah – Emil pada Pilgub 2019 ini mengatakan semangat menjaga bangsa yang diusung oleh PP Tebuireng, harus terus istiqomah dijalankan. Sehingga dapat terus berlanjut mewarnai perjalanan umat Islam dan bangsa Indonesia dari generasi ke generasi. Dengan demikian, akan terus lahir generasi NU yang luar biasa untuk menjaga bangsa dan tanah air.

‘’Semoga PP Tebuireng beserta seluruh keluarga besarnya, senantiasa mendapat taufiq dan inayah dari Allah SWT, untuk menjadi mercusuar atas nilai-nilai kedamaian, akhlakul karimah, rahmat, dan persatuan kesatuan bangsa. Aamiin,’’ harap Kang Warih. (*)