kotatuban.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, himbau warg yang tinggal di bantaran sungai Bengawan Solo maupun anak sungai Bengawan Solo, di Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang waspadai kenaikkan debit air sungai Bengawan Solo.
Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono mengatakan, bulan Desember hingga Januari merupakan puncak musim penghujan, sehigga kemungkinan meluapnya sungai Bengawan Solo masih dapat terjadi.
“Kemungkinan itu selalu ada, karena puncak musim penghujan baru saja akan datang. Makanya kami minta penduduk yang tingal di bantaran sungai Bengawan Solo waspada potensi ini,” terang Joko Ludiyono, Rabu (14/12).
Dia menjelaskan, meski di daerah mereka tidak terjadi hujan, Bengawan Solo masih bisa meluap karena banjir berasal dari kiriman daerah hulu di Solo dan Gajah Mungkur. Untuk itu sekalipun tidak ada hujan warga harus mewaspadai karekteristik sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
“Warga jangan mengira jika tidak ada hujan di sini bengawan tidak meluap. Justru air yang besar itu dari kiriman, apalagi jika waduk hulu dibuka,” jelas Joko.
Joko juga sudah meminta para camat di bantaran agar informasi naiknya Bengawan Solo ini di sikapi dengan peningkatan kewaspadaan dan disampaikan kepada kepala desa agar disampaikan kepada warga mereka masing-masing.
Untuk diketahui, selama 24 jam terakhir air sungai Bengawan Solo menunjukan tren naik. Pantauan di papan duga Taman Bangawan Solo (TBS) Bojonegoro, pada pukul 12.00 berada pada angka 13,15 phielscal dan terus naik. Sementara di papan duga Kecamatan Babat Lamongan berada pada titik 6,96 phielscal atau mendekati siaga hijau di titik 7.00 phielschal. (kim)