kotatuban.com – Kelangkaan pupuk yang terjadi di Tuban sejak beberapa pekan terakhir rupanya dimanfaatkan pihak-pihak tidak tertentu untuk mengeruk keuntungan. Caranya dengan menjual pupuk palsu yang kemasannya dibuat mirip dengan pupuk asli/resmi. Setelah beberapa hari lalu ditemukan pupuk palsu di Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, kini pupuk palsu juga ditemukan di Desa Cepokorejo, Kecamatan Palang, Senin (13/1).
Suntoro (65), salah satu petani asal Desa Cepokorejo, mengaku juga merasa aneh dengan pupuk yang dia beli dengan harga lebih murah dari pada harga pupuk di pasaran. Ciri -ciri pupuk mirip dengan pupuk yang beredar di Desa Tegalrejo, yaitu tidak bisa hancur meski sudah terendam air.
”Saya beli pupuk tersebut dari pedagang yang keliling menggunakan mobil bak terbuka. Selain itu, saya tertarik membeli pupuk tersebut karena harganya murah, cuma Rp 80 ribu per karung dengan berat 50 kilogram,” ujar Suntoro.
Ternyata para tetangga Suntoro juga melakukan hal yang sama. Membeli pupuk yang bungkusnya mirip pupuk Urea tersebut dengan alasan lebih murah dan terjangkau. Pupuk tersebut juga diantar sampai rumah. Apalagi saat ini, pupuk sulit didapat.
Dikonfirmasi terpisah terkait beredarnya pupuk palsu di masyarakat, Kasatreskrim Polres Tuban, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Wahyu Hidayat, mengaku belum ada laporan yang masuk terkait peredaran pupuk yang diduga palsu tersebut.
” Sampai hari ini belum ada laporan terkait beredarnya pupuk yang diduga palsu tersebut,” kata Wahyu Hidayat.
Menurutnya, meski begitu dia menganjurkan kepada masyarakat, apabila merasa curiga dengan pupuk yang dibeli adalah palsu, supaya melaporkan penemuan tersebut kepada petugas kepolisian. ”Kalau masyarakat merasa curiga dengan pupuk yang dibeli itu palsu, agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat,” pungkasnya. (duc)