oleh

Aksi Kemanusiaan Lazisnu Tuban di Wilayah Banjir

kotatuban.com – Banjir akibat luapan Bengawan Solo yang menenggelamkan sejumlah desa di wilayah Tuban menimbulkan keprihatianan tersendiri bagi warga yang tidak terkena dampak banjir. Mereka saling bahu membahu untuk membantu meringankan penderitaan ribuan jiwa yang terdampak banjir luapan Bengawan Solo sejak beberapa hari ini.

Rasa empati dan keprihatinan ditunjukkan aktivis NU Tuban yang tergabung dalam NUCare Lazisnu Tuban. Lembag non profit ini mengumpulkan bantuan dari berbagai kalangan berupa sembako maupun pakaian layak untuk warga terdampak banjir di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang dan Widang.

Menurut Koordinator aksi kemanusiaan NUCare Lazisnu Tuban, Muhtarom Husnan, tahap awal ini pihaknya membagikan 450 paket sembako, minuman meniral dan dua karung pakaian layak.

“Ini tahap pertama dan kami akan terus memberikan bantuan sambil melihat perkembangan kondisi banjir tahun ini,” ungkap Muhtarom didampingi sejumlah kativis NU lainnya di lokasi banjir, Desa Kedungsoko, Kecamatan Plumpang, Sabtu (03/12).

Sementara itu banjir luapan Bengawan Solo telah membanjiri 34 desa di wilayah Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang dan Widang.

Meski sejumlah wilayah luberan air Bengawan Solo sudah mengkhawatirkan, namun, warga masih belum bersedia untuk mengungsi. Warga menganggap kondisi ini masih wajar. Mereka hanya butuh sembako mapun berbagai kebutuhan sehari-hari.

“Kalau kami mengungsi lalu siapa yang merawat hewan ternak kami. Malah sebaiknya pemerintah menyediakan tempat pengungsian bagi hewan ternak, seperti sapi atau kambing milik warga,” tutur Sudarno, warga Kedungsoko, Plumpang yang ennag mengungsi.

Menurut Plt Ketua BPBD Tuban, Joko Ludiyono, pihaknya masih terus ‘merayu’ warga untuk mengungsi. Diakui, meski belum semuanya, tenda pengungsian yang disediakan di Kecamatan Rengel sudah ada warga yang pengungsi yang menempatinya.

Di tenda pengungsian, selain makan dan minum masalah kesehatan dan kebutuhan lain juga disediakan. Sehimngga, warga tidak perlu khawatir jika di pengungsian.

“Kami juga terus melakukan pemantauan, jika kondisi terjelek kami sudah siap untuk melakukan evakuasi warga,” tandas Joko. (yit)