oleh

Alokasi Pupuk di Tuban Ditambah

kotatuban.com – Ditunjuk Menteri Pertanian (Mentan) RI sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, alokasi pupuk bersubsidi ditambah.

“ Alokasi pupuk bersubsidi 2020 di Kabupaten Tuban ditambah 100 persen lebih, karena kita sebagai salah satu lumbung pangan nasional,” terang Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Tuban, Murtadji,” Kamis (15/10/2020)

Ditambahkan, jumlah alokasi pupuk bersubsidi untuk petani di Kabupaten Tuban tahun 2020 ditambah sebanyak 78.759 ton. Kini, jumlah alokasi pupuk bersubsidi di Bumi Wali menjadi 142.518 ton dari sebelumnya hanya 63.759 ton.

“Sebelum ada penambahan jumlah alokasi pupuk bersubsidi tahun 2020 hanya sekitar 63.759 ton. Dengan rincian 28.112 ton pupuk Urea, 4.551 ton pupuk SP36, 21.450 ton pupuk NPK, 3.085 ton pupuk ZA dan 6.561 ton pupuk Organik,” sambung Murtadji.

Penambahan pupuk bersubsidi 2020 di Tuban dengan rincian 17.083 ton pupuk Urea, 2.303 ton pupuk SP36, 7.713 ton pupuk ZA, 29.695 ton pupuk NPK dan 21.965 ton pupuk Organik. Jumlah alokasi pupuk bersubsidi menjadi 142.518 ton.

Hasil pertanian padi diprediksi hingga akhir tahun 2020 akan surplus hingga 60,49 persen, dengan luas tanam pada tahun 2020 mencapai 120 hektare.

Sedangkan ketersediaan komoditas jagung tahun 2020 mencapai 482.480 ton. Luas tanam areal jagung seluas 107.527 hektare. Kabupaten Tuban sekarang juga tengah mengembangkan benih jagung berbasis korporasi petani.

Meski alokasi pupuk bersubsidi isu kelangkaan pupuk di kalangan petani masih tetap menjadi momok petani di Tuban.

Menyikapi isu kelangkaan pupuk, anggota DPR RI asal Tuban, Ratna Juwita Sari buka suara setelah rapat koordinasi dengan Pupuk Indonesia dan Petrokimia. Aspirasi petani Tuban telah disampaikan bahwa pupuk langka kerap terjadi di Tuban.

“Jawaban mereka bahwa persyaratan kartu tani telah ditarik dan dihapus untuk tahun 2020, dengan harapan bisa mempermudah perolehan pupuk,” terang Ratna Juwita Sari.

Selain itu, alokasi pupuk bersubsidi telah ditambah sekitar Rp3,7 Triliun dari Rp240 sekian triliun yang dianggarkan. Tambahan tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani.

“Kami minta ke Satgas pupuk distribusi tetap diawasi, karena stok kuota sudah ditambah, kalau barang tidak ada di pasaran jelas ada yang tidak beres. Itu yang harus diantisipasi supaya petani Tuban tidak kesulitan,” pungkasnya. (ims)