oleh

Aneka Tambang Belum Putuskan Soal Tenaga Kerja di Sumur Tua 

Sumur tua di Gegunung saat penertiban beberapa waktu lalu

kotatuban.com – Pasca penertiban tambang minyak tradisional di area sumur lapangan Tawun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Tuban, puluhan warga yang semula menggantungkan hidupnya dari menambang minyak mentah tradisional dipastkan kehilangan mata pencahariannya.

Warga yang semula mengandalkan sumur tua sebagai sumber pangan berharap pengelolaan sumur melibatkan mereka dalam proses produksi agar mereka tidak kehilangan pekerjaan.

Menanggapi hal tersebut, Plt Direktur BUMD Aneka Tambang Tuban, Cucuk Dwi Sukwanto mengatakan, belum dapat memastikan, pasalnya terdapat sekitar 500 penambang yang terlibat dalam penambangan sumur tua peninggalan belanda itu sebelmnya.

“Soal keterlibatan warga Perusahaan Daerah Aneka Tambang harus menerusikan kebutuhan tenaga gerja sekaligus spesigfikasi yang dibutuhkan,” kata Cucuk.

Dikatakan, untuk perekrutan tenaga kerja semua perlu perencanaan, kalau pekerjaan non teknis tenaga kerja Aneka Tambang akan mengambilkan dari warga sekitar sumur di lapangan Gegunung yang ada di empat desa sekitar. Keempatnya meliputi Desa Mulyoagung, Kecamatan Singahan, Desa Gesikan dan Sidonganti Kecamatan Kerek, dan Desa Kumpulrejo, Kecamatan Bangilan.

Untuk diketahui, sumur tua di lapangan Tawun Gegunung menghasilkan minyak mentah rata-rata 6 hingga 8 drum per hari saat ditambang secara tradisional. Satu drum minyak biasanya dijual penambang Rp400.000. Dari empat sumur para penambang itu mampu menghasilkan rata-rata hingga Rp 3,2 juta per hari. (kim)