oleh

Angka Pengangguran Tuban di Bawah Provinsi

kotatuban.com – Angka pengangguran di Kabupaten Tuban masih di bawah rata-rata pengangguran provinsi dan nasional. Hingga tahun 2018, di Tuban masih ada 18 ribu pencari kerja atau kisaran 3,49% dari 603.039 jiwa angkatan kerja.

Angka tersebut lebih rendah dari jumlah pengangguran di provinsi, yakni sebesar 4%, dan 5,5% di tingkat nasional. ”Pengangguran di Tuban bagus masih dibawah provinsi dan nasional,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Jatim, Setiajit, saat membuka bursa kerja/ Job Market Fair di Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo Tuban.

Ditargetkan setiap tahun ada 450 ribu orang yang mendapat pekerjaan, sehingga di tahun 2019 angka pengangguran di Jatim turun menjadi 3,5%. Rencana tersebut akan terealisasi melalui bursa kerja yang digelar oleh 38 kabupaten/kota bersinergi dengan BLK. Apabila satu kabupaten/kota bisa mengadakan Job Market Fair 4-5 kali dalam setahun, tentu pengangguran akan berkurang yang berdampak pada pengentasan kemiskinan.

”Kami harapkan semua pelaku industri dan stakeholder lainnya mendukung target ini,” terang Pejabat Sementara (PJS) Bupati Jombang ini.

Menurut, pria yang pernah mencalonkan sebagai Cabup Tuban ini, terus menerus memfasilitasi para pencari kerja, dan pemberi kerja yang semakin hari sulit mendapat pekerjaan di era digitalisasi. Dalam hal ini, BLK Tuban menjadi jalan tengah supaya pencari kerja supaya tidak kesulitan.

”Bagi perusahaan saya minta untuk memanfaatkan semaksimal mungkin BLK jika membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM). Dikarenakan kegiatan bursa kerja ini gratis tanpa dipungut biaya, dan disupport oleh APBD Provinsi Jatim,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BLK Tuban, Sigit Prianto, berharap melalui job marker fair ini pengangguran di Jatim dapat berkurang. Dari 60 perusahaan non Migas yang hadir, sedikitnya membutuhkan 2.117 SDM asal Tuban dan sekitarnya.

”Ada 43 perusahaan di Tuban dan 17 asal Lamongan, Bojonegoro, Jombang, Gresik, dan Surabaya,” ujarnya.

Beberapa lowongan kerja yang dibutuhkan diantaranya, dokter, apoteker, manager, marketing, dan lain sebagainya. Setelah bursa kerja dua hari ini selesai, para perusahaan juga diminta langsung menyerahkan jumlah pencari kerja yang mendaftar.

”Kita komitmen mempercepat pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan,” tandasnya.

Data dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Tuban, menyebutkan dipenghujung tahun 2017, angka pengangguran terbuka di Tuban di masih diangka 3,03%. Problem pengangguran tersebut, masih melebihi batas limit ideal di setiap negara yang dibuat oleh organisasi buruh dunia, Internasional Labour Organization (ILO) sebanyak 3 persen.

Selama tiga tahun terakhir, Pemkab berhasil menempatkan kerja bagi pemilik kartu kuning. Pada akhir 2015 dari 4.971 pencari kerja terdaftar, 3.578 orang mendapatkan pekerjaan. Tahun 2016 dari 5.151 pencari kerja, 3.879 bekerja. Begitu pula di tahun 2017, dari 6.573 pencari kerja, 5.021 mendapatkan pekerjaan.

Ditinjau dari pendidikannya, tingkat pengangguran tertinggi masih dipegang lulusan SMA. Sampai akhir 2017 jumlahnya mencapai 3.403 orang. Disusul Sarjana jumlahnya 2.257 orang, kemudian Diploma 1, 216 orang, dan sisanya SD, SMP, dan pasca sarjana. (duc)