kotatuban.com – Menjelang hari raya Idul Adha tahun 2016 Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kabupaten Tuban melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban. Pemeriksaan hewan kurban tersebut untuk mengantisipasi berbagai penyakit dari hewan yang dapat menular ke manusia seperti antraks.
”Pemeriksaan hewan kurban ini untuk mendeteksi secara dini kondisi hewan yang akan digunakan berkurban. Jangan sampai ada hewan kurban yang berpenyakit dapat menular kepada manusia atau soomosis pada idul adha nanti. Karena beberapa waktu lalu didaerah Pacitan terdapat sapi yang terkena antraks, dan ini jangan sampai kita temukan di Tuban,” terang, Kabid Peternakan dan Hewan Disperta Kabupaten Tuban, Pipin Diyah Larasati.
Menurutnya, hewan yang berpenyakit tersebut sangat berbahaya untuk manusia. Sehingga, Bidang Peternakan melakukan pemeriksaan ante mortem atau pemeriksaan hewan sebelum disembelih. Setelah disembelih pihaknya juga akan melakukan pengecekan daging secara sempling atau pos mortem di masjid – masjid yang menyembelih hewan kurban.
”Jika ada hewan kurban yang daging atau jeroannya berubah warna, misalnya berubah menjadi hitam sebaiknya tidak dikosumsi. Takutnya hal itu dapat membahayakan kesehatan yang mengkonsumsinya,” ujar Pipin.
Lebih lanjut Pipin mengatakn, pemeriksaan yang dilakukan tersebut juga untuk mengetahui sapi dan kambing itu sudah layak dan memenuhi syarat digunakan untuk disembelih pada idul adha nanti. Syarat hewan yang dapat digunakan untuk korban antara lain sehat dan tidak cacat fisik. Selain itu, untuk kambing minimal harus berumur satu tahun atau yang telah berganti gigi. Sedangkan, untuk sapi minimal berumur dua tahun atau yang sudah berganti gigi.
”Dalam pemeriksaan ini kami belum menemukan hewan kurban baik sapi mupun kambing yang berpenyakit serius, seperti antraks. Yang kita temukan ada beberapa kambing yang sakit matanya, kita kasih salep 1 – 2 hari juga sembuh,” pungkasnya. (duc)