kotatuban.cm-Pemerintah Kabupaten Tuban akui belum dapat menyelesaikan secara tuuntas persoalan banjir yang menggenang jalan sepanjang kurang lebih 500 meter penghubung Desa Bandungrejo dan Penidon, Kecamatan Plumpang, Tuban. Selain merendam jalan juga merendam lahan persawahan di kawasan tersebut setiap kali hujan turun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) Kabupaten Tuban Choliq Qunaisih, saat dikonfirmasi mengatakan, penyelesaian persoalan banjir yang ada di Kecamatan Plumpang masih berkaitan dengan pembangunan Jabung Ring Dike (Bendungan Jabung) di Kecamatan Widang. Sementara pembangunan Jabung yang ditargetkan realisasi 2014 itu menemui kendala pembebasan lahan hingga saat ini.
“Permasalahanya tidak hanya di kawasan Afur Kuwu yang menyebabkan jalan itu tergenang, namun juga arah pembuangannya, “ kata Choliq Qunaisih, Senin (22/02).
Menurut Choliq, pemerintah sementara ini hanya mampu menyelesaikan sedikit persoalan banjir tersebut dengan membuat sudetan, atau melakukan pelebaran serta pengerukan. Alternatif lain dengan meninggikan tanggul agar air tidak meluber ke jalan dan lahan pertanian. Untuk meminimalisasi banjur tahun ini disiapkan anggaran sebesar 1,5 miliar.
“Sementara ini yang kita lakukan adalah perawatan, pengerukan beberapa titik yang dangkal, perbaikan tanggul dan pelebaran di beberapa titik menyempit,” terangnya.
Lebih lanjut Choliq menjelaskan, jika pemerintah akan menuntaskan persoalan banjir di Bandungrejo maka proyek pelebaran Afur Kuwu hingga 8 meter, yang panjangnya mencapai 17 kilometer harus dilakukan.
“Persoalannya, sekalipun dilebarkan jika air bengawan meluap tetap air tidak dapat masuk. Makanya persoalan ini akan tetap ada jika Jabung Ring Dike sebagai penampung air belum realisasi,” terangnya
Seperti diketahui, jalan penghubung dua desa di Kecamatan Plumpang dan puluhan hektar sawah terendam banjir saat daerah hulu mengalami hujan lebat. Parahnya banjir di daerah tersebut bertahan cukup lama membuat aktifitas warga terganggu. (kim)
