kotatuban.com – Awal tahun 2016 sepanjang Januari sedikitnya 15 nyawa menjadi tumbal lalu lintas (lalin). Nyawa mereka meredang setelah mengalami kecelakaan di jalan raya. Selain korban jiwa, laka lantas di Tuban juga menimbulkan korban luka ringan ratusan orang.
“Korban ini, ada yang meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan ada juga yang meninggal ketika sudah mendapat perawatan di rumah sakit,” terang Kepala Unit (Kanit) Laka Lantas, Iptu Nungki Sembodo, Senin (01/02).
Secara keseluruhan, pada Januari 2016 di Tuban terjadi 116 kejadian laka lantas. Meninggal 15 orang, luka ringan 173 orang dan kerugian material sekitar Rp273 jutablebih.
Laka lantas tetsebut, baik terjadi di kawasan jalan Pantura, jalan provinsi, ataupun jalan kabupaten. Rata-rata laka lantas disebabkan tidak tertibnya pengguna jalan.
Diharapkan pengguna jalan mematuhi aturan lalu lintas ketika berkendara. Sebagai antisipasi keselamatan diri sendiri, ataupun keselamatan pengendara lain. Selain itu, kecelakaan juga disebabkan adanya kebut-kebutan di jalan, dan juga memaksa untuk tetap berkendara meski dalam kondisi mengantuk.
“Karena kecelakaan lalu lintas, banyak disebabkan faktor kurang patuh dengan aturan lalu lintas,” terang Nungki.
Petugas mengaku, terus berupaya melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada pengendara untuk menjaga keselamatan berlalu lintas. Juga giat melakukan patroli di wilayah-wilayah yang dinilai rawan kecelakaan.
Namun begitu, laka lantas masih terus terjadi. Bahkan awal bulan ini juga terjadi laka lantas yang membawa korban jiwa.
“Ini harus menjadi evaluasi bersama, termasuk Dishub, sehingga, laka lntas di Tuban bisa kita tekan jumal korban jiwanya. (yit)