kotatuban.com – Untuk perangkat desa utamanya Kepala Desa (Kades) untuk waspada dan hati-hati jika ada orang mengaku-ngaku wartawan dan meminta sumbangan. Pasalnya, beberapa hari terakhir desa-desa di Kecamatan Merakurak didatangi oknum yang mengaku dari Lembaga Swadsaya Masyarakat (LSM), maupun wartawan.
”Datangnya mereka ke kantor desa rombongan satu mobil,” ujar Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Merakurak, Yemy Tristantono, Rabu (27/09).
Kades Sambonggede tersebut juga mengaku sudah dua kali didatangi oknum seperti itu di kantornya. Peminta sumbangan tersebut datang minimal dua orang. Wajahnya garang, ada juga yang bertato. Para oknum tersebut juga memberikan ancaman jika permintaan sumbangan tersebut tidak dipenuhi.
”Saat saya tanya asalnya, ada yang mengaku asli Baturetno, Kecamatan Tuban,” ungkapnya.
Setelah ditanya apakah kenal tokoh masyarakat setempat, mereka mengelak baru datang merantau dari tanah seberang. Sikap inilah yang membuat pihaknya curiga. Oknum tersebut menyodorkan 4 kwitansi kosong dengan nominal Rp250.000/ lembar.
”Modusnya ketika menyumbang pada kegiatan, dijanjikan dimuat di sebuah surat media. Curiga dengan gelagatnya akhirnya kwitansi tersebut saya tolak,” tegasnya.
Selain di Desa Sambonggede, oknum yang mengaku wartawan tersebut juga mendatangi Desa Sumber dan Manderejo, Kecamatan Merekurak. Dan modus oknum watawan tersebut hampir sama, menyedorkan proposal kegiatan dan jika tidak diberikan mengancam.
”Dihimbau semua stakeholder baik perangkat desa, lembaga pendidikan untuk waspada. Jika mereka memaksa, laporkan saja ke Bhabinkamtibmas,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Ronggolawe Press Solidarity (RPS), Khoirul Huda meminta perangkat desa maupun pegawai kecamatan untuk tidak memberikan jika ada orang yang mengaku wartawan meminta sumbangan.
”Kalau desa niat iklan ke media yang kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan produk jurnalistiknya,” pungkasnya.