kotatuban.com – Akhir-akhir ini masyarakat terutama lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Tuban resah. Pasalnya, lembaga pendidikan tersebut kerap didatangi orang yang mengaku-ngaku wartawan dan ujung-ujungnya minta uang.
Seperti halnya lembaga pendidikan Madrasah Aliyah (MA) Salafiyah Merakurak. MA ini didatangi seorang yang mengaku wartawan dan meminta sumbangan kepada sekolahan tersebut untuk peringatan Hari Pres Nasional (HPN) tahun 2018 ini.
”Orang yang mengaku wartawan itu minta sumbangan katanya untuk HPN. Tapi saat kita minta surat keterangan atau tanda pengenal wartawan malah marah-marah,” cerita Kepala MA Salafiyah Merakurak, Riyadi, Rabu (13/09).
Selain di MA Salafiyah Merakurak, beberapa hari yang lalu dua orang yang mengaku wartawan juga mendatangi SMPN 1 Merakurak. Dua wartawan “Bodrek” tersebut saat memasuki kantor sekolah langsung marah-marah tanpa alasan.
”Orang yang mengaku wartawan itu datang-datang langsung marah-marah tanya ini itu. Dan ujung-ujungnya minta uang. Tapi tidak kita beri memang kita tidak ada anggaran untuk itu,” terang salah satu guru SMPN 1 Merakurak, Tri Mei Hariyanti.
Sementara itu, Ketua Ronggolawe Pres Solidarity (RPS) Khoirul Huda menyesalkan tindakan oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan mengaku-ngaku wartawan tersebut. Dia juga menghimbau agar tidak memberikan uang atau apapun jika didatangi orang yang mengaku wartawan dan melakukan ancaman-ancaman.
”Jika ada wartawan yang ujung-ujungnya meminta uang kepada narasumber itu jelas wartawan abal-abal. Dan sebaiknya jika melakukan ancaman laporkan saja kepada polisi,” pungkasnya. (duc)