kotatuban.com-Harga sejumlah komoditas di sejumlah pasar tradisional di Kabpaten Tuban, meningkat drastis hingga lebih dari 100 persen. Kenaikan harga yang terjadi sekitar sepekan terakhir itu dipicu tingginya curah hujan yang membuat tanaman pertanian terimbas dampaknya.
Pantauan di Pasar Baru, Jalan Gajahmada, Tuban, kenaikan harga tertinggi terjadi pada komoditas bawang merah. Rempah pelengkap bumbu dapur ini sudah mengalami kenaikan harga tiga kali atau lebih dari seratus persen sejak sepekan terakhir.
“Awalnya 15.000 rupiah per kilogram, naik menjadi 20.000 rupiah per kilogram, kemudian tiga hari lalu menjadi Rp 30.000 per kilogram, sekarang sudah 35.000 rupiah per kilogram,” ujar Rumiatun, pedagang bumbu dapur di Pasar Baru Tuban, Rabu (02/03).
Selain bawang, cabe rawit hijau dan merah juga mengalami kenaikan hingga Rp5.000 per kilo, yakni dari harga Rp12.000 per klo menjadi Rp17.000 per kilo. Cabai merah kriting dari harga Rp20.000 naik menjad Rp30.000 perkilonya. Bawang putih juga naik dari harga Rp26.000 per kilo menjadi Rp28.000 perkilo, sementara Tomat dari harga Rp6.000 per kilo menjadi Rp10.000 per kilo.
“Karena para pemasoknya menaikkan harga, makanya pedagang juga ikut menyesuaikan,” terang Rumiatun.
Para pedagang mengaku kenaikkan harga disebabkan kondisi cuaca yang saat ini tengah berlangsung. Apalagi tingginya curah hujan di beberapa wilayah penghasil komoditas bumbu dapur mengalami gagal panen dan banjir.
“Paling daerah-daerah penghasil barang-barang ini juga banjir, malah cabe dan tomat kebanyakan dipasok petani lokal, kondisinya jga sama, hujan terus,” jelas Rumiatun.
Akibat tingginya harga, sejumlah komoditas penjualan pedagang mengalami penurunan. Pelanggan yang biasanya membeli dengan jumlah banyak juga sedikit mengurangi pembelianya.
“Ya pasti menurun, wong semuanya mahal, biasanya beli sekilo sekarang juga setengahnya,” pugkas pedagang itu. (kim)