oleh

Sudah Biasa Dengan Banjir, Warga Enggan Mengungsi

kotatuban.com – Meski terisolir sejak seminggu, warga di sejumlah desa terdampak banjir luapan sungai Bengawan Solo, di Kecamatan Rengel enggan mengungsi. Mereka lebih memilih bertahan di rumah bersama keluarga meskipun kondisi logistik minim dan seadanya.

Tarkim (45), warga Kanorejo, Kecamatan Rengel mengatakan, dirinya masih bertahan di rumah bersama keluarganya dan tidak mengungsi meskipun di dalam rumahnya air setinggi hampir setengah meter.

 “Di dalam rumah sudah hampir setengah meter, tapi tidak mengungsi, sekarang bikin panggung dalam rumah untuk tidur dan istirahat,” terang Tarkim, Sabtu (03/12).
 
Menurut Tarkim, banjir sudah biasa setiap tahun, karena itulah dia dan keluarganya enggan mengungsi. Apalagi merurut dia, lebih yaman di rumah sendiri sambil menjaga harta benda dan ternak mereka dari pada tinggal di pengungsian.
 
“Enak di rumah sendiri Mas, menjaga harta benda dan ternak. Kalau ditinggal nanti tidak ada yang merawat,” terangnya kepada kotatuban.com diatas perahu menuju desanya.
 
Kondisi serupa juga dilakukan warga Tambakrejo, Kecamatan Rengel. Warga didesa ini juga enggan mengungsi, bahkan di desa ini seluruh warganya masih bertahan di rumah mereka masing-masing. Untuk memenuhi kebutuhan logistik warga membuat dapur umum di rumah Kepala Desa yang kemudian dibagikan kepada sedikitnya 650 kepala keluarga yang tinggal di desa itu.
 
“Warga kami tidak ada yang mengungsi, untuk kebutuhan logistk kita bikin dapur umum untuk seluruh warga,” ujar Kepala Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, Karsilan.   
 
Kades itu menjelaskan, setiap hari dapur umum di Desa Tmbakrejo ini menyediaan sedikitnya1.500 makanan siap santap. Sejak hampir sepekan terakhir. Inisiatif membangun dapur umum ini dilakukan kepala desa dan warga, karena bantuan dari pemerintah hanya cukup untuk beberapa hari. Apalagi dalam kondisi banjir tidak semua warga dapat memasak karena dapur mereka terendam banjir.
 
“Bantuan sudah masuk dari BPBD kemarin, namun kami tetap membuat dapur umum, karena bantuan itu hanya cukup untuk beberapa hari,” katanya. (kim)