oleh

Banjir Surut Aktifitas Warga Mulai Normal

Wabup Noor Nhar saat meninjau banjir di Rengel
Wabup Noor Nhar saat meninjau banjir di Rengel

kotatuban.com-Luapan air sungai Bengawan Solo yang sempat merendam pemukiman warga di sepanjang bantaran sungai mulai surut. Warga mulai beraktifitas kembai dan membersihkan rumah mereka dari sisa banjir luapan air sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.

Data yang dihimpun kotatuban.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban meyebutkan, lima kecamatan yang terendam banjir, yakni, Kecamatan Parengan, Kecamatan Soko, Kecamatan Rengel, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Widang seluruhnya sudah surut.

“Saat ini yang masih tergenang hanya area persawahan dan lahan pertanian,” ujar Kasi Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Tuban Saefiyudin.

Asep, sapaan akrab Saefiyudin menjelaskan, terdapat sedikitnya 35 desa yang tersebar dilima kecamatan di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo terdampak luberan bengawan itu sejak meningkat pada Selasa (09/02) kemarin. Bahkan peningkatan arus air bengawan membuat anak sungai yang berada di Kecamatan Parengan, yakni, sungai Kening meluap dan meluber hingga pemukiman penduduk. Dua desa di wilayah yang berbatasan dengan Bojonegoro sempat terisolir karena tingginya air yang menutup akses jalan desa tersebut.

“Di Kecamatan Parengan sedikitnya 427 kepala keluarga terdampak, berada di 8 desa, ini terparah, meski desanya tidak terlalu banyak,” terang Asep.

Sementara itu desa paling banyak terendam berada di Kecamatan Rengel sebanyak 12, desa, Soko dan Parengan 8 Desa, Widang 6 desa dan Plumpang 1 desa.

”Desa paling yang paling banyak terdampak banjir ada di Kecamatan Rengal, karena Rengel ini posisinya memang sangat dekat dengan potensi banjir Bengawan Solo,” lanjut Asep.

Asep menghimbau kepada warga di bantaran selalu mewaspadai potensi tersebut karena air bisa sewaktu-waktu datang.

“Kami akan selalu update informasi ke warga dan memberikan peringatan sedini mungkin, baik hujan lokal yang berpotensi banjir bandang maupun hujan di hulu Bengawan Solo yang berpotensi menimbulkan luapan sungai itu,” himbau Asep.

Sementara itu, Tinggian Muka Air (TMA) Bengawan Solo di papan duga ketinggian masing-masing Karang Nongko, Bojonegoro 24.92 pielschall, atau dibawah Siaga Hijau (29.00),  di Bojonegoro papan duga Taman Bengawan Solo (TBS) 11.90 pielschall dan papan duga di Kecamatan Babat 7.47 pielschall. (Kim)