kotatuban.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, meminta warga bantaran sungai Bengawaa Solo, waspada banjir karena ketinggan air terus mengalami peningkatan. Warga juga diminta segera mengungsi untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Pantauan hari ini, tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo di papan duga Bojonegoro mencapai angka 15 phielschal lebih, sementara di papanduga Babat, Lamongan diatas 8,5 phielscal.
Kabid Kedarurtan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tuban Saefiyudin mengatakan, ketinggian air Bengawan Solo terus meningkat sejak kemarin. Peningkatan debit air itu disebabkan wilayah hulu Bengawan Solo mengalami hujan lebat.
“Kami meghimbau masyarakat waspada, segera mengungsi di tempat yang sudah kami sedakan dimasing-masing kecamatan. Salah satunya di halaman Kantor Kecamatan Rengel,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Tuban Asep, panggilan Saefiyudin, Kamis (01/12).
Asep menjelaskan, sampai hari ini baru sekitar sepuluh warga yang mengungsi di tempat pengungsian Kecamatan rengel. Memang, kecamatan ini merupakan daerah paling parah terdampak banjir Bengawan Solo dari empat kecamatan lainnya yang berada di bantaran sungai terpanjang di Pulau Jawa itu.
“Sampai hari ini baru sepuluh warga yang mengungsi ke posko pengungsian kami,” imbuh Asep.
Disampaikan, PBPD juga akan menjemput warga menggunakan perahu karet di daerah terisolir yang aksesnya terbatas.
“Kami akan jemput, dan keliling di lokasi terisolir untuk evakuasi warga,” katanya.
Sementara itu pantauan ketiniggian air di papan duga Bojonegoro pada pukul 12 siang berada pada angka 15,05 phielschal, sedangkan di papan duga kecamatan babat, Lamongan ketinggian air berada pada titik 8,57 phielscal, ketinggian ini berati sudah melampaui batas siaga merah pada titik 8,00 phielscal. (kim)