kotatuban.com – Jalan penghubung antar Desa Gaji dengan Desa Kedungrejo ditanami pohon pisang oleh warga. Pasalnya, warga merasa kesal jalan penghubung antar desa tersebut telah lima bulan rusak tak kunjung diperbaiki.
”Jalan yang berlubang ini ditanami pohon pisang oleh warga biar tidak bahaya, dan sebagai tanda kepada pengguna kalau jalan ini rusak,” ujar salah satu warga Desa Gaji, Gatot Imron, Selasa (23/01).
Menurutnya, sudah beberapa kali warga melakukan penambalan secara swadaya dengan menggunakan pedel atau kapur uruk. Namun, musim hujan membuat tambalan warga tersebut tidak bertahan lama, karena tergerus air hujan.
”Jalan ini rusak banyak lobang dan sudah beberapa kali memakan korban kecelakaan, karena terperosok. Kalau diurug sudah berulangkali tapi rusak lagi,” terang atot.
Warga berharap, jalan tersebut segera ditangani agar tidak memakan korban lagi. Sebab saat ini musim hujan, jika lobang tergenang air tidak terlihat dan berpotensi mengancam jiwa pengendara kendaraan utamanya roda dua yang kurang berhati-hati.
”Ya, kita berharap agar jalan yang rusak ini segera diperbaiki. Agar pengguna jalan dapat nyaman dan aman,” ungkapnya.
Kerusakan jalan tidak hanya terjadi di kawasan Desa Gaji saja. Namun, beberapa lobang juga ditemukan di jalan Desa Margorejo, Kedungrejo hingga Desa Wolutengah.
Sementara itu, Kabag Humas Pemkab Tuban, Rohman Ubaid saat dikonfirmasi mengatakan, Dinas PU akan memperbaiki jalan yang rusak atau berlubang paling lampat 24 jam jika ada laporan dari masyarakat. Untuk itu, diharapkan masyarakat melaporkan kepada UPTD PU yang ada dimasing-masing kecamatan jika ada jalan yang rusak.
”Kita berharap partisipasi masyarakat untuk melaporkan kepada UPTD PU jika ada jalan yang rusak,” ungkapnya.
Sebelumnya, Bupati Tuban Fathul Huda, pernah menyampaikan jika penanganan jalan berlubang akan dilakukan pihaknya dengan cepat. Pemerintah melalui dinas terkait akan langsung memberikan respon jika ada jalan berlubang, bahkan dalam hitungan Jam. (duc)