KotaTuban.Com – Tersebutlah Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar, pria keturunan Arab yang masih keturunan Kanjeng Nabi Besar Muhammad SAW. Setelah pulang dari merantau dari Negeri Jazirah Arab, pria kelahiran Bangil Pasuruan tersebut kemudian diminta langsung oleh seorang Ulama dan Kyai kharismatik dari Rembang Jawa Tengah yang tinggal di Bangilan Tuban, yakni KH. Misbah Mustoba bin KH. Zainal Mustofa untuk datang ke Bangilan Tuban membantu beliau mengelola Pesantren Al Balagh yang beliau kelola di Bangilan Tuban.
Singkat cerita, Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar kemudian menjadi santri Kyai Misbah sekaligus menjadi tangan kanan atau orang kepercayaan beliau di Pesantrennya. Selain membantu Kyai Misbah berdakwah dan memperjuangkan agama Islam, Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar juga bertugas sebagai Kepala Keamanan Pesantren Al Balagh Bangilan Tuban.
Seiring perjalanan waktu, Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar kemudian menetap dan bahkan diberikan hadiah berupa sebidang tanah oleh Kyai Misbah. Sesuai dengan anjuran Kyai Misbah, Habib muda yang biasa dipanggil dengan Bang Husein ini kemudian tinggal dan menetap di Bangilan bersama keluarga besarnya. Bang Husein, panggilan akrab Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar dikenal punya ilmu kanoragan atau tenaga dalam yang kemudian semakin membuatnya disegani dikalangan anak muda Bangilan dan bahkan dikalangan preman yang ada disana.
Bang Husein bukanlah Habib pertama yang masuk di Bangilan Tuban, namun Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar adalah keturunan Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang pertama kali tinggal dan berdomisili di Bangilan Tuban. Sebelum beliau ada namanya Habib Alwi bin Syeh Abubakar (BSA) yang lebih dikenal sebagai Pengusaha atau Saudagar Ekspor Pasir Kuarsa dan usaha perdagangan yang lainnya. Habib BSA tinggal dan berdomisili di Surabaya, namun sering modar mandir Surabaya Tuban untuk urusan dagang. Meski berbeda profesi, namun Habib Alwi bin Syeh Abubakar (BSA) berkawan akrab atau bersahabat dengan Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar atau yang lebih dikenal dengan Bang Husein.
Kyai Misbah wafat dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga beliau di Senori, sementara Bang Husein dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Bourno Bojonegoro. Meski keduanya telah wafat, hubungan akrab masih dilanjutkan oleh anak keturunan masing masing sampai dengan saat ini.
Dalam sebuah kunjungan silaturrahim belum lama ini ke rumah keluarga Bang Husein, H. Warih Satria Setiawan, ST, MBA atau akrab dipanggil Kang Warih dijamu masakan ala Arab yakni Nasi Kebuli lengkap dengan lauk pauk dan hidangan lainnya. Kang Warih beserta rombongan dijamu seperti layaknya keluarga. Mereka makan bareng lesehan di ruang tamu keluarga Bang Husen yang biasa dipakai ngumpul anak anak muda sekitar Bangilan.
Menurut pengakuan Yek Hajir yang merupakan putra keempat Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar, Kang Warih sudah biasa datang kerumah keluarga mereka. Bahkan saking akrabnya, Ketua PC ISNU Tuban yang sekaligus Inisiator Gerakan #TubanBerdaya sudah dianggap sebagai keluarga.
“Sudah lama kita kenal akrab dengan Kang Warih,” ungkap Yek Hajir yang merupakan salah satu Tokoh Pemuda di Bangilan Tuban ini dengan senyum mhasnya. Menurut pria yang masih menjomlo sampai saat ini, Kang Warih sudah dikenal akrab dengan warga Bangilan dan sekitarnya.
Sebagai Inisiator Gerakan #TubanBerdaya, Kang Warih rajin bersilaturrahim menyampaikan ide ide dan gagasannya tentang pentingnya Pemberdayaan dan Pemakmuran secara adil dan merata bagi Rakyat Tuban. Tidak hanya sekadar ide, untuk membuktikan omongannya Kang Warih langsung turun tangan membidani lahirnya Klub Sepak Bola Santri. Klub yang pemainnya santri dari Pesantren Mansyaul Huda 2 Senori Tuban yang dipimpin oleh Gus Ali ini dibawah Pembinaan langsung Kang Warih kemudian ikut kompetisi Liga Santri di Tuban pada tahun 2019. Meski awalnya tidak diperhitungkan, nyatanya Team Bola Mansyaul Huda 2 binaan Kang Warih ini berhasil menjadi Juara 1 dalam Liga Santri Jatim Wil 2 dan berhak mewakili Tuban serta Jatim Wil 2 ikut dalam pentas Liga Santri tingkat Nasional di Bogor Jawa Barat. Prestasi yang patut dibanggakan oleh Rakyat Tuban khususnya kalangan Santri dan Pesantren ditengah keringnya Prestasi Tuban.
“Santri jika diberdayakan, juga bisa berprestasi dan membanggakan,” jelas Kang Warih.
Menutup makan siang dengan keluarga besar Kang Husein dan beberapa pemuda sekitar Bangilan, Istri Habib Muhsin bin Muhammad Al Haddar atau akrab disapa Umi kemudian menyampaikan pesan dan nasehatnya secara pribadi kepada Kang Warih di ruang tengah rumah beliau. Tak lupa beliau mendoakan untuk kesehatan dan keberkahan Kang Warih serta kemudahan dan kelancaran Gerakan #TubanBerdaya.
Setelah poto bersama, Kang Warih kemudian berpamitan untuk melanjutkan perjalanan menyapa dan menyambangi teman dan kolega kolega beliau di Kecamatan Kecamatan yang lainnya sesuai dengan janji dan komitmen Kang Warih meski tidak jadi ikut berlaga dalam Pilkada Tuban 2020.
Prev Post
Next Post
Comments are closed.