kotatuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bakal mennggung seluruh biaya perawatan korban keracunan makanan yang pada kegiatan Posyandu di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang pada Senin (12/03) lalu.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussaein menanggapi keracunan yang diderita 22 balita setelah mendapatkan makanan tambahan pada kegiatan Posyandu.
”Seluruh biaya perawatan akan dibiayai dari APBD melalui Dinas Kesehatan,” ungkap Wabup Noor Nahar, Rabu (14/03).
Menurutnya, sampai saat ini Pemkab Tuban masih menunggu hasil dari uji tes laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut. Sehingga, sampai saat ini belum bisa dipastikan yang menjadi penyebab keracunan tersebut.
”Masih menunggu hasil observasi dan penelitian dari Dinkes Tuban. Indikasi awal korban mengalami keracunan disebabkan oleh bakteri,” jelas Wabup.
Wabup dua periode ini membeberkan penyebab bakteri tersebut bisa berasal dari makanan yang terlalu lama atau dari proses masak yang kurang higienis.
”Semua kemungkinan penyebab keracunan akan diperiksa termasuk bungkus makanan,” tegas Wabup.
Kedepannya, Wabup tekankan bahwa perlunya peningkatan pengawasan dan pendampingan pada kegiatan serupa, mengingat korban keracunan lebih banyak anak-anak. Pasca kejadian ini, Pemkab Tuban akan melakukan evaluasi penyebab kejadian ini, baik panitia, pihak Posyandu, PKK sebagai pendamping kegiatan, Puskesmas, dan Dinkes.
”Harus lebih berhati-hati. Jangan sampai hal ini terulang kembali. Ini menjadi kejadian yang terakhir,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan balita mengalami keracunan massal diduga usai mengkonsumsi makan dalam kegiatan Posyandu, di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang, Tuban, Senin (12/03) sore.
Pada acara itu, para undangan yang rata-rata masih balita diberi makanan yang bersisi menu sayur sop, tempe, dan daging ayam. Setelah itu, anak-anak memakan menu yang telah disediakan oleh panitia. Setelah pulang, para balita merasa mual dan muntah-muntah hingga akhirnya di larikan di rumah sakit untuk penanganan medis. (duc)