kotatuban.com-Badan Lingkungan Hidup (BLH) Tuban hingga Rabu (22/1) siang belum melaporkan kasus minyak mentah milik Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) di perairan laut Palang.
Bupati Tuban Fathul Huda maupun Wakil Bupati Noor Nahar mengaku belum mendapatkan laporan peristiwa itu dari BLH. Kedua petinggi di Tuban itu mengetahui peristiwa tersebut dari media masa. “Belum, belum, kami belum emndapatkan laporan. Kami tahunya ya dari media masa,” ungkap Bupati Tuban Fathul Huda.
Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Noor Nahar, sehingga, pihaknya belum bisa memberikan komentar lebih banyak terkait peristiwa itu.
“Lha malah saya baru denger dari rekan-rekan wartawan jika ada minyak tumpah di laut,” ujar Wabup Tuban Noor Nahar Hussein.
Atas informasi itu, Wabub Noor Nahar akan segera meminta konfiormasi fihak BLH maupun pihak-pihak lain yang bertanggungjawab masalah itu.
” Kami segera meminta konfirmasi pihak terkait. Takutnya itu bisa mencemari lingkungan laut,” kata Wabup Noor Nahar.
Seperti diberitakan sebelumnyan, minyak mentah milik operator minyak dan gas (Migas) Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) dilaporkan tumpah di perairan laut utara Kecamatan Palang, Selasa (21/1).
Tumpahnya minyak mentah tersebut, disebabkan floating storage offloading (FSO) Tangker Cinta Natomas terlepas dari sandar akibat gelombang laut yang cukup tinggi beberapa waktu terahir. Akibatnya, FSO yang membawa minyak mentah berasal dari lapangan Mudi, Kecamatan Soko tumpah diperairan laut.
Sebelumnya juga dilaporkan, angin kencang berkecepatan 25 knot terjadi di perairan laut utara. Peristiwa itu dipicu tingginya gelombang laut, sehingga menjadi penyebab putusnya selang penyalur minyak mentah (floating hose). Akibatnya, sebagian minyak tersisa di dalam hose tumpah ke laut. (kim)