oleh

BMT NU ASA Wujud Kemandirian NU Tuban

Kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda di dampingi Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein meresmikan Kantor bersama MWC NU Tuban, Graha Sakinah Fatayat NU, Kantor Pusat BMT NU ASA Tuban, serta Kantor Cabang BMT NU ASA Merakurak di Jalan KH Musta’in Nomor 46 Tuban, Selasa (8/6/2021).

Dalam sambutannya Bupati Tuban, H Fathul Huda menyampaikan bahwa meski awalnya sempat macet, tapi BMT NU ASA ini adalah wujud kemandirian NU. “Awalnya macet tapi setelah saya serahkan pada orang yang tepat yaitu ahlinya, saat ini sudah bisa berjalan dengan lancar dan modal dari saya yang awalnya hanya 600 juta sekarang sudah menghasilkan, menjadi 6 Milyar,” ungkapnya.

Bupati Huda juga menerangkan didirikannya Graha Sakinah Fatayat Tuban adalah betujuan agar bisa mengurangi permasalahan rumah tangga yang terjadi diantara masyarakat untuk menekan angka perceraian.

“Dengan hadirnya Kantor Graha Sakinah Fatayat Tuban,  warga Tuban bisa memperoleh pelajaran untuk pembekalan pra nikah agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, meski begitu yang sudah menikah juga bisa berkonsultasi disini,” Jelasnya.

Tidak lupa Bupati Huda dalam acara tersebut juga berpamitan kepada para warga NU yang hadir bahwa pada 20 Juni 2021 nanti tanggung jawabnya sebagai Bupati Tuban telah usai.

Sementara itu Ketua PCNU Tuban H Musta’in Syukur menyampaikan terima kasih sekaligus penghargaan setinggi-tingginya kepada para pelopor terwujudnya gedung-gedung yang diresmikan pada hari ini.

“Berkat semangat dan kemauan semua pihak, terutama untuk berdirinya Kantor Graha Sakinah Fatayat yang kurang lebih biayanya 300 juta hanya dengan urunan para anggotanya bisa terwujud,” ujarnya.

Lebih lajut, Ketua PCNU juga menuturkan bahwa Lembaga Survey Indonesia (LSI) dari 2018 sampai 2019 rakyat Indonesia mulai Sabang sampai Merauke lalu di bulan Febuari merilis hasil survey ternyata warga NU diseluruh Indonesia menempati 49,4% dari jumlah 218 juta umat Islam  diseluruh Indonesia.

“Saudara kita Muhammadiyah ternyata hanya 4,5%, kemudian dari organisasi umat islam lainnya 1,3% dan persaudaraan alumni 212 itu 0,7% serta FPI 0,4%. Rasa bangga ini harus tetap kita pertahankan,” tuturnya. (duc)