kotatuban.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban langsung melakukan penyemprotan secara manual sekaligus membagikan semprotan tangan kepada warga yang rumahnya diserang ulat jati. Langkah itu menyusul laporan masyarakat akan serangan ulat jati yang meresahkan warga sejumlah desa di Semanding.
“Ini di Desa Bektiharjo dan Koang Semanding, kami langsung ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Kami langsung bagikan semprotan tangan kepada beberapa warga yang rumahnya diserang cukup parah,” ujar Sekertaris BPBD Tuban, Joko Ludiyono, di lokasi, Rabu (30/12).
Menurut Joko, serangan ulat ini terjadi hampir merata di hutan-hutan jati yang ada di Kabupaten Tuban. Namun, dampaknya berbeda-beda, semakin deka dengan hutan jati biasanya akan lebih terasa.
“Seranga ulat ini kelihatanya merata di seluruh kawasan hutan jati di Kabupaten Tuban. Melihat kebiasaan tahun-tahun sebelumnya ulat ini akan hilang setelah sepuluh hari, karena berubah menjadi kepompong,” terang Joko.
Joko mengaku, pihaknya juga telah berkordinasi dengan Dinas Pertanian Tuban. Meski sebenarnya serangan ulat bukan hama tanaman pertanian, namun Dinas Pertanian dianggap lebih paham jenis ulat dan cara membasminya.
“Kami sudah berkordinasi dengan pihak Pertanian, penyemprotan ini hanya langkah darurat saja karena pertanian kami pikir lebih tahu bagaimana membasminya,” papar Joko.
Sejauh ini, serangan ulat belum dilaporkan memberikan dampak gangguan kesehatan seperti gatal pada kulit atau alergi, namun Joko tetap menghimbau warga tetap waspada dan mengantisipasi dengan tidak menyentuh atau kontak langsung dengan ulat tersebut.
“Menurut warga ulat ini tidak menimbulkan gatal. Namun kami tetap menghimbau warga hati-hati atau tidak kontal langsung dengan ulat,” katanya. (kim)