kotatuban.com – Kebutuhan sayur dan buah di pasar Kabupaten Tuban masih sangat tergantung pasokan dari luar daerah. Padahal, kebutuhan buah maupun sayur di Tuban tergolong tinggi.
Menrut sejumlah pedagang sayur dan buah di Pasar Baru Tuban, untuk memenuhi kebutuhan sayur dan buah yang cukup banyak hampir seluruh pedagang mendatangkan komuditi kaya serat itu dari luar kota.
“Sayang sekali, semua dari luar daerah, padahal potensi pasarnya cukup bagus,” ujar pedagang buah di kawasan Pasar Baru Tuban, Sarino, Kamis (29/09).
Hal senada juga diungkapkan Wahyu (28), seorang penjual sayur di pasar bongkaran Tuban. Dia menjelaskan selama ini sayur, seperti, wortel, kubis, kentang, tomat hingg sawi didapatkan dari Kediri dan Malang. Tidak ada satu pun komuditi sayuran yang berasal dari petani lokal.
“Sebenarnya di Tuban bukan tidak ada sayur, hanya saja produksinya tidak terlalu banyak, makanya pedagang mendatangkan sayur dari luar daerah,” jelas Wahyu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban, Suparno, mengaku jika buah dan sayur di Tuban belum terlalu banyak, Namun demikian, dinas sudah menggalakan produksi di masing masing kecamatan, termasuk menerapkan berbagai teknologi dan inovasi.
“Upaya selalu dilakukan dinas pertanian, kita juga mulai menggalakkan di kecamatan-kecamatan,” katanya.
Diakui Suparno, jika Kabupaten Tuban saat ini sudah mampu berswasembada pangan, bahkan masuk katagori 8 kota penopang pangan Provinsi Jawa Timur. Tetapi untuk buah dan sayur masih proses awal menuju swasembada tersebut.
“Masing – masing kecamatan kita bentuk kawasan produksi penghasil buah menurut potensi daerahnya. Proyeksi Kecamatan Merakurak, Bangilan, dan Jenu sebagai penghasil mangga serta cabai,” sebut Suparno. (kim)