
kotatuban.com-Warga Kelurahan Kutorejo, Tuban sekitar masjid Muhdhor memiliki tradisi unik saat Ramadan tiba, yakni, membuat takjil berupa bubur yang dikenal dengan sebutan Bubur Muhdhor sesuai masjid tempat memasak bubur tersebut.
Tradisi unik itu sudah berpuluh-puluh tahun dijaga warga keturunan Arab yang ada di sekitar Masjid Muhdhor yang berada di sisi jalan Pemuda Tuban. Setiap hari saat bulan puasa seperti ini, mereka akan memasak bubur dengan ukuran jumbo (besar) yang kemudian dibagikan kepada warga untuk takjil berbuka puasa.
Setiap hari menjelang sore, sejumlah warga tengah sibuk mempersiapkan bahan bubur berupa beras, yang dicampur santan kelapa, serta aneka rempah yang dioleh dengan resep khas Timur Tengah. Seluruh bahan kemudian dimasak oleh sejumlah kaum pria yang merupakan pengurus masjid, yang kemudian akan dibagi menjelang bedug megrim atau sekitar jam lima sore.
Konsistensi rasa khas dan lezat bubur Mudhor membuat mereka yang tidak kebagian bubur akan antri diesok harinya. Inilah yang menjdikan tradisi itu bertahan berpuluh – puluh tahun dan penikmatnya pun tidak pernah meninggalkanya.
“Kalau sudah bualan puasa saya selalu ikut antre bubur untuk buka puasa. Rasaya enak dank has, dan hanya ada pada bulan puasa saja,” terang warga Bernama Santoso, Rabu (26/6).
Sementara itu, Pengurus Masjid Muhdhor, Agil Al-Bunumay mengatakan, pembuatan bubur ini sudah berlangsung lama, menjadi menu khas tersendiri buat buka bersama. Mulai, anak-anak sampai orang dewasa selalu antri setiap hari untuk mendapatkan bubur.
“Bubur ini setiap hari selalu habis, karena banyak warga yang berbuka puasa di sini dengan menu khas bubur sebagai takjil,” ungkap Pengurus Masjid Muhdhor ini.
Menurutnya, bubur Muhdor ini adalah hidangan takjil berbuka puasa dengan bumbu khusus yang di masak di bulan Ramadan saja. “Penikmat bubur ini boleh siapa saja dan tidak membeda-bedakan status sosial,” tegasnya.
Bagi warga sekitar kota Tuban yang ingin menikmati khas rasa dan lezatnya bubur mudhor, bisa langsung datang ke Masjid Al Muhdhor pada sore hari selama bulan Ramadan. Sebaiknya datang lebih awal agar tak kehabisan. (kim)