kotatuban.com – Badan Urusan Logistik (Bulog), Sub Divre III Bojonegoro siap melakukan operasi pasar menjelang bulan Puasa mendatang. Bulog Sub Divre III terus memantau pergerakan harga empat komidite di Tuban, Bojonegoro dan Lamongan yang menjadi wilayah kerjanya.
” Kami terus pantau harga beras, tepung terigu, minyak goreng dan gula pasir. Jika ada lonjakan harga yang tidak wajar, otomatis akan dilakukan operasi pasar,” terang Kepala Bulog Drvre III Bojonegoro, Efdal MS, Kamis (12/05).
Diungkapkan, menjelang bulan puasa ini, pasokan beras juga masih lancar, apa lagi Bulog juga memastikan akan malakukan pengendalian harga begitu harga beras megalami kenaikan terutama menjelang bulan Ramadan.
Sementara itu panen di Kabupaten Tuban yang mulai habis belum berpengaruh pada harga berss di pasaran. Hingga hari ini harga beras belum ada perubahan.
“Sementara ini belum ada kenaikan, pasokan dari berbagai daerah penghasil padi lokal juga masih lancar, seperti dari Leran, Kecamatan Palang dan daerah Rengel,” ujar Harto, Pedagang Beras di Pasar Baru Tuban, Kamis (12/05).
Harto menjelaskan, pasokan untuk toko miliknya dipasok langsung dari usaha penggilingan padi daerah penghasil masih tetap stabil. Harga dari pemasok juga belum naik sejauh ini.
“Beras itu paling berpengaruh saat panen dan pasokan, kalau keduanya masih lancar tentu tidak akan mempengaruhi harganya,” terang Harto.
Saat ini kata Harto, harga beras untuk kualitas sedang rata-rata Rp8.500 per kilogram (kg) hingga Rp9.100, per kg, sedangkan untuk beras kualitas biasa antara Rp7.700 per kg hingga Rp8.000 per kilonya. Sementara beras poles atau beras kemasan masih di kisaran Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram, harga ini pun juga masih relatif stabil.
“Itu harga konsumen, kalau harga pedagang biasanya juga akan selisih antara Rp200 sampai Rp250 lebih murah,” terang pedagang beras di Pasar Baru Tuban itu.(kim)