kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda mengajak semua lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Tuban siap siaga menghadapi bencana. Hal tersebut diungkapkan Bupati Huda pada Apel Kesiapsiagaan menghadapi Bencana Banjir, Tanah Longsor, Angin Kencang/Puting Beliung dan Banjir Rob di Kabupaten Tuban tahun 2017, Jumat (24/11) di Alun-alun Tuban.
Bupati Tuban, Fathul Huda dalam sambutannya menyatakan bahwa berdasarkan kajian dari BNPB tahun 2013 Kabupaten Tuban memiliki potensi ancaman bencana yang cukup besar dengan skor 175.
”Bahkan Kabupaten Tuban menempati urutan 145 dari 496 kabupaten/kota se-Indonesia yang rawan resiko bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, keberadaan sungai Bengawan Solo yang membawa berkah juga sekaligus ancaman bencana. Selain sebagai sumber irigasi pertanian bagi warga sekitar aliran, sungai terpanjang di Pulau Jawa ini juga memiliki potensi banjir dan tanah longsor.
”Kita juga perlu mewaspadai potensi hujan deras disertai puting beliung yang kerap terjadi di beberapa wilayah lain di Kabupaten Tuban,” imbuhnya.
Bupati Huda mengajak kepada seluruh penduduk, instansi terkait, termasuk dunia usaha untuk menjadikan kejadian bencana yang pernah terjadi sebagai pelajaran dan bahan evaluasi. Sehingga resiko terjadinya bencana dapat diminimalisir bahkan dapat dihilangkan dikemudian lagi.
”Upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi dampak resiko bencana melalui mitigasi bencana, baik secara struktural maupun non-struktural dengan tujuan untuk menentukan indikator dalam meminimalisir dampak resiko bencana,” serunya.
Lebih lanjut, sebagian masyarakat menganggap bahwa penanggulangan bencana hanya saat terjadi bencana, padahal tidak seperti itu. Bahwa upaya penanggulangan bencana merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan mulai dari tahap sebelum, saat terjadi, dan setelah terjadinya bencana.
”Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana terdapat tiga tahap penyelenggaraan penanggulangan bencana yaitu, pra bencana, saat tanggap bencana, dan pasca bencana,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, Joko Ludiyono, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana secara terpadu di Kabupaten Tuban.
”Selain itu, berdasarkan surat edaran dari Kepala BMKG Stasiun Meterologi Kelas 1 Juanda Surabaya yang memperkirakan kondisi cuaca di Jawa Timur, termasuk Kabupaten Tuban memasuki musim penghujan sehingga diperlukan koordinasi sejak dini,” pungkasnya. (duc)