kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda mengatakan ada tiga hal yang harus diberantas dari Kabupaten Tuban. Yakni, peredaraan minuman keras jenis arak, kebodohan, dan kemiskinan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Huda pada seminar nasional Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se Kabupaten Tuban di Pendopo Krido Manunggal Tuban, Sabtu (18/11) dengan tema “Sinergitas Pendidikan Karakter dan Kearifan Lokal Menuju Generasi Emas Indonesia”.
”Yang harus kita berantas dari Tuban pertama peredaran arak. Minuman keras itu di Tuban dulu dalam sehari mampu menghasilkan 60 ribu liter perhari. Dan sekarang Alhamdulillah sudah banyak berkurang, karena takut untuk memproduksi lagi,” ujar Bupati Huda.
Menurutnya, arak Tuban terkenal sampai luar kota, bahkan sampai luar jawa karena kandungan alkoholnya yang terbilang cukup tinggi, yakni mencapai 40 persen. ”Kita konsen untuk melakukan pemberantasan peredaran minuman keras ini di Bumi Wali,” tandasnya.
Selain arak, yang harus diberantas dari Tuban adalah kebodohan. Di Bumi Wali ini masih banyak orang yang buta aksara, terutama orang yang telah berusia 40 keatas.
”Kita itu juga terkenal karena kebodohannya. Karena paling banyak memiliki masyarakat yang buta aksara,” ujarnya.
Kemiskinan juga masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban. Pasalnya, kabupaten yang bersebelahan dengan Jawa Tengah tersebut merupakan kabupaten termiskin nomor dua se Jawa Timur sesuai data BPS tahun 2016.
”Untuk memberantas minuman keras, kebodohan, dan kemiskinan itu ada jangka panjang dan pendeknya. Untuk jangka panjang salah satunya dengan pendidikan. Sedangkan, untuk jangka pendeknya pendekatan secara langsung,” pungkasnya. (duc)
Comments are closed.