oleh

Bupati Huda : Ambroknya Jembatan Cincim Keteledoran

kotatuban.com – Bupati Tuban, Fathul Huda, menuding bahwa ambruknya jembatan Cincim penghubung antara Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan pada Selas (17/04) lalu, akibat keteledoran semua pihak.

”Kejadian ini memang tidak terdeteksi sebelumnya, namun beberapa waktu lalu Satlantas Polres Tuban pernah memberi rekomendasi bahwa jembatan ini sudah mengalami kelainan dan perubahan posisi,” ungkap Bupati Huda, Kamis (19/04).

Mantan Ketua PCNU Tuban itu menuturkan, kejadian ambruknya jembatan yang berusia 35 tahun, dan yang terdapat dijalur nasional tersebut menjadi kesalahan semua pihak.

”Jembatan itu sudah berusia 35 tahun. Dan ambruknya jembatan itu menjadi kesalahan semua pihak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Huda menyampaikan, jembatan tersebut menjadi wewenang dari Pemerintah Pusat. Dia berharap, dapat segera dilakukan evaluasi dan pengecekan menyeluruh.

”Semoga segera dapat diperbaiki mengingat sebentar lagi akan memasuki lebaran,” jelas Bupati.

Bupati Huda bersama sejumlah pejabat Pemkab Tuban juga telah melakukan rapat koordinasi bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat), Bupati Lamongan, Kapolres Tuban, Kapolres Lamongan, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII terkait penanganan manajemen dan keselamatan dari kejadian tersebut.

”Kita juga telah melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak, agar jembatan tersebut secepatnya dapat diperbaiki,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Hubdat, Budi Setiyadi, menyampaikan, akan diadakan manajemen lalu lintas kendaraan dari Lamongan yang sudah terlanjur masuk antrian jembatan diatur secara bergantian.

Untuk kendaraan kecil baik dari Lamongan hingga Tuban dapat menggunakan jembatan Widang baru secara bersamaan. Sedangkan truk pengangkut barang dari arah Surabaya ke Tuban diarahkan ke Paciran, Brondong, Tuban, dan kendaraan yang masuk ke arah Lamongan akan diarahkan ke Cepu, Blora, Purwodadi.

Sementara itu, untuk kendaraan yang berada di Tuban menuju Surabaya diarahkan menuju ke jalan lama Deandels Tuban, Brondong, Paciran kemudian Surabaya. Pihak kepolisian juga akan memasang papan petunjuk arah untuk mengalihkan kendaraan barang agar sementara waktu tidak melintasi lokasi kejadian.

”Perbaikan jembatan segera dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang diperkirakan akan memakan waktu selama 1,5 bulan,” ungkapnya.

Jembatan yang roboh ini merupakan jembatan lama yang berada di sisi barat, menghubungkan Babat ke arah Tuban. Sebelumnya diketahui pernah mengalami kerusakan pada tahun 2015 dan 2017, namun pada saat itu telah dilakukan penanganan dan perbaikan dengan menyambung pelat yang putus.

Sebagaimana diketahui, kejadian runtuhnya jembatan Babat-Widang mengakibatkan 1 Dum truk muat limbah smelter, 2 Truk tronton muat pasir, dan 1 sepeda motor tercebur ke Bengawan Solo. Akibatnya, satu sopir truk bernama Mukhlisin (49th), warga Desa Banter, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik meninggal dunia.

Sementara itu, supir truk tronton mengalami luka dan telah mendapat penanganan di RSUD Soegiri Lamongan. Sedangkan dua pengendara sepeda motor yang berboncengan dirujuk ke Puskesmas Widang karena mengalami luka ringan. Serta supir dum truk dinyatakan selamat dan dalam kondisi sehat. (duc)