kotatuban.com – Bupati Tuban Fathul Huda meminta kepada seluruh perusahaan yang ada di Tuban untuk memberikan pelatihan atau keterampilan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sehingga, penyerapan tenaga kerja yang ada diperusahaan tersebut dapat dimaksimalkan dari tenaga kerja lokal.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Huda pada pembukaan Pelatihan Calon Tenaga Kerja Proyek Pembangunan Kilang Minyak GRR Tuban, di Balai Latihan Kerja (BLK) Tuban beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, perusahaan mempunyai kuwajibat meningkatkan kopetensi masyarat lokal sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
“Dengan begitu tenaga kerja lokal dapat diterima bekerja diperusahaan itu karena telah memiliki skill sesuai dengan kebutuhan perusahaan, “ ungkapnya.
Bupati Tuban menerangkan bahwa sektor industri menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dan sangat menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung. Berdirinya industry di Bumi Wali, mampu membawa multiplayer effect.
Orang nomor satu di Kabupaten Tuban ini menyerukan bahwa peserta hari ini menjadi ujung tombak untuk menyampaikan informasi di masyarakat. Peserta juga harus menanamkan rasa optimisme, nasionalisme, dan patriotisme. Bahwa kebijakan yang diambil pemerintah adalah demi kesejahteraan rakyat. Selain itu, keberadaan proyek juga akan semakin meningkat kesejahteraan.
Pada kesempatan yang sama, di hadapan para awak media, terkait dengan masih adanya warga yang menolak, Bupati Huda menilai bahwa hal tersebut merupakan konsekuensi dan tantangan dalam pengembangan kabupaten Tuban yang lebih maju. Di samping itu, warga dapat berpikir panjang untuk masa depan demi generasi mendatang.
“Saya juga mohon kepada warga jika memang ada yang kurang jelas, dapat ditanyakan. Pemkab Tuban akan selalu membela rakyat,” tuturnya.
Bupati dua periode ini menegaskan Pemkab Tuban dan Pertamina akan membuat perjanjian kerja sama (MoU) terkait penyerapan tenaga local sebagai tenaga kerja GRR.
“Sepanjang ada lowongan dan memenuhi kualifikasi, jangan sampai ada tenaga local yang kompeten tidak terserap. Saya minta semuanya ikut mengawal,” tegas Bupati.
Sementara itu, Vice President HSSE MP2 Pertamina, Sahadi, menjelaskan bahwa pelatihan kali ini diikuti 111 peserta didik yang berasal dari 5 desa di ring satu proyek GRR Tuban. Peserta pelatihan dibagi menjadi beberapa kelompok antara lain: tenaga safety man; tenaga security; dan tenaga HSSE Dasar. Peserta yang telah dididik juga akan langsung dipekerjakan di proyek sesuai dengan pelatihan yang diikuti.
“Mulai kemarin para pekerja yang telah dilatih sebelumnya, juga telah melakukan site clearing (pembersihan area) seluas 2 hektar,” terangnya. Kedepannya, juga akan dilakukan pelatihan sesuai dengan kebutuhan proyek, seperti pengelasan, instrumentasi, dan kelistrikan.
Sahadi menambahkan pembangunan proyek GRR Tuban akan dapat menyerap 20 ribu pekerja. Ditargetkan pada tahun 2023 kilang minyak GRR Tuban dapat beroperasi.
“Kami berharap dukungan dan doa dari semua pihak demi kelancaran pembanguna proyek strategis nasional ini,” imbuhnya. (rto)